.
Saturday, December 14, 2024

Lalin Satu Arah Kayutangan Solusi Atasi Kemacetan

Tanda-Tanda Contra Flow Disetop

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Uji coba arus lalu lintas (lalin) satu arah Kayutangan sudah sepekan digelar, Senin (27/2) hari ini. Evaluasi pun digelar. Salah satunya bakal menghentikan penerapan contra flow. Namun harus dibahas lagi dalam Forum Lalu Lintas (Lalin).

Nasib pemberlakuan contra flow diungkapkan Kasat Lantas Polresta Malang Kota Kompol Ari Galang Saputro dan  Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra. 

“Untuk contra flow ini sudah kami laksanakan uji coba. Hasilnya apabila memang membahayakan, terpaksa kami setop pelaksanaanya. Karena sudah pastinya kami mengutamakan keamanan, keselamatan dan ketertiban dalam berkendara,” jelasnya.

Mantan Wakapolres Gresik ini menjelaskan sebenarnya contra flow

tidak direkomendasikan dilakukan di Kota Malang. Mengingat kendaraan yang melakukan contra flow sangat membahayakan, baik diri sendiri maupun pengendara lain.   

Namun secara umum penerapan arus lalin satu arah di kayutangan menurut dia berjalan lancar. “Mungkin di beberapa momen, seperti akhir pekan ada sedikit kepadatan. Faktor utamanya karena volume kendaraan meningkat. Banyak warga  datang ke Kota Malang dan sekitarnya untuk rekreasi,” jelasnya.

Kendati demikian belum ditemukan penumpukan kendaraan yang terjadi dalam  pekan pertama pelaksanaan uji coba lalin satu arah Kayutangan. Hingga saat ini petugas juga tidak menerima aduan atau keluhan.

Terkait  pengendara memanfaatkan Jalan Brawijaya di kawasan Pasar Burung sebagai jalan alternatif, ia  mengatakan apabila nantinya terjadi penumpukan kendaraan  maka akan dikomunikasikan dengan Dishub Kota Malang dan Forum Lalin.

“Saat ini belum ada kendala, namun tetap akan kami pantau untuk penumpukan kendaraan. Sat ini kami sudah memfasilitasi dengan rambu penunjuk jalan, nanti apabila ada hal yang membutuhkan penanganan akan kami terjunkan anggota untuk mengurai di lokasi terkait,” jelas  Kompol Ari Galang Saputro.

Namun demikian secara umum, penataan arus lalin di kawasan Kayutangan  sudah mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Beberapa  ruas jalan yang kerap kali terjadi kepadatan juga semakin lancar.

Seperti di Jalan JA Suprapto menuju ke Kawasan Kayutangan, kemudian di Jalan Brigjen Slamet Riyadi dari barat ke timur juga terpantau lancar. Kepadatan yang sering muncul di sepanjang kawasan Kayutangan juga terurai dengan skema penataan lalu lintas ini. 

Kepala Dishub  Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan, arus lalu lintas pada akhir pekan terpantau tetap lancar meski sebelumnya diperkirakan banyak pihak bakal macet.

“Kebetulan hari Sabtu kemarin sempat hujan, jadi tidak seberapa ramai seperti biasanya sampai malam. Tapi hari Minggu juga tidak seberapa ramai walau tidak hujan,” ujar Jaya, sapaan akrab Widjaja Saleh Putra, Minggu (26/2) kemarin.

Meski demikian, Jaya tidak memungkiri di beberapa titik memang ada penumpukan kendaraan atau lalu lintas yang tersendat beberapa saat. Yakni di persimpangan Jalan Aris Munandar-Jalan Merdeka, Jalan Merdeka Selatan, Rajabali, Jalan Kahuripan dan Splendid.

Namun kata Jaya, di beberapa titik itu terjadi penumpukan bukan karena rekayasa lalu lintas. Melainkan karena adanya parkir yang belum tertata.

“Parkir ini memang jadi perhatian kami, karena ada yang membandel. Ini  perhatian kami untuk evaluasi. Seperti di depan Ramayana, depan Kantor Pos dan persimpangan Rajabali tikungan Lafayette,” sebut Jaya.

Masalah parkir memang belum dilakukan penataan secara khusus. Seperti di Kayutangan, pembelian lahan di Jalan Basuki Rahmat   50 batal dilakukan karena sempat ada kesalahan teknis. Padahal lahan parkir itu sebelumnya diproyeksikan untuk mengurangi parkir kendaraan yang terparkir di pinggir sepanjang Jalan Kayutangan.

Jaya mengatakan, pihaknya  menyediakan alternatif lahan parkir di lahan eks kantor DLH dan Stadion Gajayana.

“Maka itu solusi yang direalisasi saat ini. Itulah yang dimaksud kami  ingin ada perubahan budaya yakni sosial kultural masyarakat. Jadi tiap ingin parkir, tidak harus dekat dengan tujuan. Ada kalanya jalan kaki dan itu budaya yang bagus,” tutur Jaya.

Sedangkan penumpukan kendaraan di Jalan Kahuripan, diakibatkan karena penyempitan jalan. Namun hal ini juga menjadi catatan dan evaluasi tersendiri bagi pihaknya bersama Forum Lalin.

Sementara di kepadatan arus lalu lintas di Jalan Brawijaya, Jaya mengatakan jalan  tersebut bukan jalan alternatif.  “Karena dari Majapahit kalau masuk Splendid itu kan nanti kembali lagi ke Majapahit. Begitu sebaliknya, dari Kahuripan bakal kembali juga ke Majapahit, kecuali kalau memang mau ke Splendid. Tapi kita sepakat, kita beri arah lagi dan penunjuk arah agar kendaraan tidak lewat Splendid. Nanti kita tambah rambu,” tukasnya.

Sementara untuk contra flow, selama sepekan ini hampir tidak ada angkot yang melakukannya. Hanya saat awal uji coba beberapa waktu lalu saja. Diyakini, sopir angkot  enggan melakukannya karena berisiko tinggi.

Hal ini sudah diperingatkan sebelumnya oleh pihaknya bersama kepolisian dan para ahli transportasi. Kemungkinan contra flow bakal dihentikan.

Jaya mengatakan, berbagai catatan dan evaluasi itu nanti akan segera dibahas Forum Lalin  dalam waktu dekat. Diharapkan dalam evaluasi itu bisa menghasilkan solusi yang terbaik.

“Secara umum uji coba satu arah ini memperoleh hasil sangat bagus, mengurangi penundaan terutama di tiap traffic light. Terbukti sangat mengurangi kemacetan, arus lalu lintas mengalir terus sehingga tidak ada penumpukan di tempat tertentu walau ada titik titik khusus tadi,” pungkasnya. (rex/ian/van)
 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img