.
Sunday, December 15, 2024

Abi Lawang Gelar Halal bi Halal Bersama Bupati Sanusi

Tangani Pecandu, Hasbunallah Lawang Dirikan Mata Hati di Tangerang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media- Setelah terhenti kurang lebih lima tahun akibat Covid-19, kegiatan Halal bi Halal di Ponpes Hasbunallah, Lawang, akhirnya bisa digelar kembali. Tidak hanya dari Malang Raya, santri datang dari Jakarta, Martapura Kalimantan Selatan, Surabaya serta Malang Raya.

“Alhamdulillah, malam ini (Sabtu malam) kita bisa kumpul kembali dengan seluruh santri dari berbagai daerah di Indonesia,” kata KH Sjaichul Ghulam, Pengasuh Ponpes Hasbunallah Lawang, Sabtu (6/5) malam. Secara ringkas, Abi Lawang, begitu biasa disapa, lantas menceritakan hakikinya apa itu halal bi halal.

Intinya, saling memaafkan sesama manusia tidak kalah pentingnya dengan pengampunan dari Allah SWT. “Manusia bisa tertahan masuk surga hanya gara-gara saat di dunia kesalahannya tidak dimaafkan oleh teman atau tetangga yang pernah disakiti semasa masih hidup,” papar Abi Lawang sembari menyitir salah satu ayat Al Quran.

Hal yang sama diungkapkan Bupati Malang, HM Sanusi. Dia menyebutkan, wilayah Kabupaten Malang ini bisa makmur kalau warganya hidup damai dan rukun. Sebab, untuk menciptakan damai sekarang ini bukanlah perkara mudah. Sebagai contoh, Abah Sanusi menyebut pergolakan yang sedang terjadi di Sudan.

Pertikaian di negara dibagian Afrika Utara itu membawa dampak buruk terhadap warganya. Bahkan, warga negara Indonesia ikut merasakan akibat buruk perang saudara di Sudan. “Alhamdulillah, wilayah kita damai dan tenteram. Mari sama-sama kita rawat dan kita jaga kedamaian ini agar kemakmuran bisa terwujud secara merata,” ajaknya.

Ditengah kegembiraan pelaksanaan Halal bi Halal malam itu, ratusan jamaan dan santri kejutkan dengan testimoni yang dilalulan Mahendra Yusi. Santri sekaligus pengusaha event organizer (EO) asal Tangerang Selatan ini, menceritakan ihwal dirinya bergabung dengan Ponpes Hasbunallah Lawang.

“Tidak terasa, sekarang saya sudah 22 tahun jadi santrinya Abi. Dan sudah 22 tahun, saya punya saudara di sini (Lawang),” ujar Mahendra yang bergabung dengan Hasbunallah Lawang ketika dirinya ingin mentas dari ketergantungan terhadap narkoba.

Kini, sebagai hikmah atas perjalanan hidupnya selama ini, Mahendra telah mendirikan Yayasan Mata Hati yang khusus menangani anak-anak muda dari ketergantungan narkoba di kawasan Jakarta Raya. Sejak berdiri 2 tahun lalu, Mata Hati telah menangani 1.730 pecandu narkoba secara tuntas.

“Saya namakan Mata Hati artinya Mahendra Taher (mitra kerjanya) Hasbunallah Tangerang Indonesia. Karena Abi pernah berpesan agar saya membuka pondok di Tangerang. Karena saya bukan kiai maka saya atas namakan yayasan,” pungkas Mahendra yang mendapat apresiasi tinggi Abi Lawang dan Abah Sanusi. (has/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img