MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Aremania dipastikan tidak bisa mendukung langsung tim kebanggaannya Arema FC berlaga di pekan 10 BRI Liga 1 2022/2023, ketika away ke markas Persik Kediri 17 September mendatang. Berdasarkan hasil rakor yang digelar Panpel Persik Kediri dan Forkopimda Kediri yang digelar Kamis (1/9) disepakati laga tanpa ada suporter tamu demi kondusivitas di Kota Kediri.
Rakor tersebut dihadiri Wali Kota Kediri, Ketua DPRD Kota Kediri, Koamandan Brigif 16/Wira Yuda, Dandim 0809 Kediri, Kapolres Kediri Kota, Kapolres Kediri, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri, Ketua Pengadilan Negeri Kota Kediri, Komandan Yonif 521, panitia penyelenggara Persik Kediri, Manajemen Persik Kediri, Perwakilan Aremania, Manajemen Arema FC, Polresta Malang Kota, Polres Malang, Polres Nganjuk, Polres Jombang, Polres Tulungagung, Polres Blitar Kota, Polres Blitar, serta Polsuska DAOP VII Madiun.
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan, bila Pemkot Kediri telah mendapatkan surat dari berbagai stakeholder. Mulai dari LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, instansi swasta hingga investor di Kediri. Kota tersebut saat ini sedang membangkitkan ekonomi dan masih trauma kejadian tahun-tahun sebelumnya ketika helatan berlangsung di Stadion Brawijaya.
“Makanya kemarin walikota menggelar rakor bersama panpel. Arema sebenarnya sudah minta secara baik-baik dan tetap harus ada kuota meski 5 persen. Namun, tetap tidak diberikan kepada Aremania,” ujar salah satu perwakilan Aremania yang menghadiri Rakor, Achmad Ghozali.
Laga antara Persik Kediri melawan Arema FC ini dianggap sebagai laga syarat gengsi dan bisa terjadi hal-hal non teknis yang membuat kondisi tidak kondusif. “Makanya diputuskan tak ada kuota. Meskipun terjadi diskusi alot sampai akhirnya disepakati bersama bahwa laga itu panpel tetap tidak memberi kuota,” tambahnya.
Aremania pun diharapkan bisa memahami dan turut mendukung keinginan menjaga kekondusivan susatu daerah. “Keselamanatam dan keamanan warga yang utama,” tandas dia.
Menurut Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bahwa pertandingan Liga 1 Persik Kediri dengan Arema FC ini perlu dibahas mengingat saat ini Kota Kediri sedang melakukan pemulihan ekonomi yang dilakukan bersama dengan masyarakat. Oleh karena itu, perekonomian Kota Kediri harus dijaga dengan baik. Jika keadaan Kota Kediri tidak aman maka akan mempengaruhi pertumbuhan ekonominya.
“Di rapat ini semua pihak bisa memberikan sarannya dan kemudian untuk diambil keputusan bersama,” kata dia. (ley/bua)