MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dari sederet wajah baru anggota DPRD Kota Malang periode 2024-2025, ada satu sosok yang cukup menarik perhatian. Yakni Kristina Yanuarti, salah satu caleg terpilih dari Dapil Sukun. Ia yang sukses melenggang ke jajaran legislatif melalui PSI Kota Malang ini, ternyata merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT) yang pernah puluhan tahun bekerja di salah satu perusahaan rokok.
Namun, yang membuat ibu rumah tangga ini sukses menjadi wakil rakyat adalah karena jangkauan relasinya yang kuat. Kristina mengungkapkan, selain menjadi IRT, ia sangat aktif di beberapa organisasi dan kegiatan sosial. Misalnya seperti kegiatan PKK, pelayanan di gereja, ormas WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia) dan beragam aktifitas lainnya.
“Kenapa saya tertarik terjun politik ini karena sebelumnya saya merasa hanya disitu saja, saya ingin melakukan kegiatan yang lebih luas jangkauan. Bukan sekitar PKK RW saja, pelayanan gereja saja, saya ingin punya effort yang luas. Ingin wadah baru yang jangkauan lebih luas,” terang Kristina kepada Malang Posco Media.
Awalnya, Kristina diajak oleh teman temannya untuk aktif di politik karena memang dirinya banyak berkegiatan yang sifatnya sosial hingga pemberdayaan wanita. Setelah melalui sejumlah pertimbangan, ia pun kemudian bergabung di PSI yang notabene merupakan partai baru. Ia menjatuhkan pilihan ke PSI lantaran semangat dan ‘DNA’ partainya mengusung nilai nilai dan semangat anti intoleransi yang tinggi.
Berangkat dari situ lah, ia mencoba memperluas jaringan relasinya, makin banyak mengenal orang baru. Setelah beberapa lama, ia pun mantap memutuskan maju dalam Pileg kemarin.
“Yang bisa dipastikan, saya tidak money politik sama sekali. Murni karena kenalan dan dukungan. Mereka tahu dan mengenal saya siapa. Dengan masuk di PKK, gereja dan sebagainya, saya lebih banyak kenal orang, linknya lebih tahu, timnya juga lebih banyak dan solid serta saling membantu,” tegasnya.
Ketika memutuskan maju dalam kontestasi Pileg, tentu keluarganya sempat kaget. Namun setelah dijelaskan alasan dan motivasinya, semua keluarganya pun mendukung. Terlebih, setelah menyampaikan ada sejumlah masalah perkotaan yang ia temui, makin mengukuhkan motivasinya menjadi wakil rakyat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Tempat tinggal saya itu dekat dengan Pasar Induk Gadang (PIG). Itu kan harusnya bisa segera dibangun, supaya masalah disitu juga terurai. Nah itu jadi agak sedikit terdorong juga. Mungkin dengan aktif di legislatif, bisa ikut mendorong penyelesaian pembangunan PIG kedepannya,” harap wanita yang juga ketua PKK RT03 RW09 Gadang ini.
Kristina yang rencananya bakal masuk dalam Komisi B ini nantinya berupaya semaksimal mungkin agar anggaran pembangunan bisa tepat sasaran. Terutama untuk menyelesaikan persoalan dan meningkatkan kualitas pasar rakyat yang ada di Kota Malang
Sebab, menurut hemat Kristina, pasar merupakan tempat perputaran uang yang besar dan berkontribusi dalam perkembangan ekonomi. Disamping tentunya persoalan perkotaan lainnya yang akan ia sinergikan bersama anggota legislatif lainnya, maupun dengan jajaran eksekutif. Kristina mengaku siap untuk bekerja bareng, berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pihak untuk membangun Kota Malang yang lebih baik.
“Yang pasti, saya siap belajar. Menurut saya, tidak ada yang tidak bisa dipelajari. Semua pasti bisa dipelajari dan dikomunikasikan. Harus banyak belajar dengan senior,” pungkasnya. (ian/jon)