Malang Posco Media – Dewi fortuna masih menaungi tim Arema FC. Singo Edan cukup beruntung dengan meraih kemenangan 2-1 di detik terakhir saat menjamu PSIS Semarang dalam pertandingan lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (30/7).
Gol penentu kemenangan Arema dicetak Sergio Silva, menit 90+5. Sedangkan penyama kedudukan 1-1 dicetak Ilham Udin Armayin menit 79. Kedua gol tercipta lewat tendangan bola mati. Armaiyn memanfaatkan bola muntah dari tendangan bebas, dan Sergio dari tendangan sudut.
PSIS unggul lebih dulu lewat gol Taisei Marukawa menit 75. Melalui aksi individunya, mengecoh pemain belakang dan kiper Arema. Maringa tak mampu membendung tendangan kaki kiri pemain asal Jepang itu. Permainannya cukup mendominasi di tim PSIS.
Aksinya menari dan meliuk-liuk cukup merepotkan lini tengah dan pertahanan Arema. Beberapa peluang dimiliki mantan pemain Persebaya ini. Sayangnya, dia tak didukung tandemnya di lini depan. Carlos Fortes ternyata belum bisa memperkuat PSIS.
Padahal striker asal Portugal itu sudah ikut ke Malang. Bahkan sempat ikut latihan jelang PSIS lawan Arema. Namun pelatih Sergio tak jadi menurunkan Fortes. Bahkan namanya tak ada di daftar susunan pemain Laska Mahesa Jenar. Praktis, serangan PSIS hanya bertumpa pada Marukawa.
Sementara di kubu Arema FC, pemain yang absen dari ‘the winning team’ Singo Edan adalah Renshi Yamaguchi. Gelandang petarung asal Jepang ini tak masuk line up karena cedera. Seperti diberitakan Malang Posco Media sebelumnya, Renshi terpaksa menepi saat sesi latihan, dua hari sebelum menjamu PSIS.
Absennya Renshi sangat mempengaruhi performa tim Arema. Khususnya di babak pertama, Arema yang coba menduetkan Jayus dengan Evan Dimas terlihat belum maksimal. Sama seperti menduetkan Ivan Dimas dengan Renshi di kandang Borneo FC, beberapa waktu lalu. Arema kalah telak 3-0, saat Jayus tak bisa tampil di Samarinda.
Giliran di laga kandang, Renshi yang tak bisa tampil. Satu lagi pemain yang absen adalah Rizki Dwi di posisi bek kanan. Digantikan Figo, meski tak bisa tampil penuh. Boleh jadi, absennya pemain utama pilihan coach Almeida sangat mempengaruhi performa Arema.
Dalam kompetisi yang panjang, tentu ini jadi pekerjaan rumah bagi tim pelatih Arema. Tidak mungkin, akan terus menerus mengandalkan komposisi pemain yang disebut-sebut the winning team itu. Lantaran saat ada satu atau dua pemain yang absen, performa tim langsung anjlok. Beruntung, pergantian pemain di babak kedua bisa memberi kemenangan. Beruntung juga, tim lawan tak bisa menurunkan satu pemain kuncinya di lini depan.
Misal saja, Fortes bisa tampil. Ada kemungkinan bisa membuat hasil berbeda. Mungkin juga, nyanyian Aremania, yaitu mainnya kurang sangar bakal lebih kencang. Atau nyanyian, Arema seperti putri solo, bisa semakin menggema. So, teruslah berbenah Arema. (*)