spot_img
Thursday, April 25, 2024
spot_img

Asa Politik I Made Riandiana Kartika SE MM

Tanpa Sekat, Merangkul dengan Konsep Rumah Bersama

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Mengemban amanah sebagai ketua partai politik (parpol) sekaligus ketua DPRD butuh kebesaran hati, tindakan cepat dan kemampuan berpikir. Sebab selalu dinamis, penuh tantangan. Itu dialami I Made Riandiana Kartika SE MM.

=====

Made sehari-harinya sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang. Ia juga Ketua DPRD Kota Malang. Dua tugas besar yang diembannya.

Apalagi sebagai Ketua PDI Perjuangan Kota Malang yang merupakan partai pemenang pemilu. Partai yang berulang tahun ke 50, Selasa (10/1) kemarin. 

Sebagai  orang nomor satu di partai pemenang pemilu, Made harus selalu bersikap sebijak mungkin. Namun harus tetap tegas. Juga bisa berkomunikasi dengan siapa pun.

Ketika dipercaya sebagai Ketua PDI Perjuangan Kota Malang, Made langsung menentukan sikapnya. Yakni menjadikan parpol yang diketuainya sebagai sahabat rakyat.

“Kami buat kantor partai bukan seperti kantor parpol. Kami menjadikan kantor partai sebagai  Rumah Kebangsaan. Kebetulan baru dibangun hall baru di kantor DPC PDI Perjuangan. Nah itu akan kami buka untuk umum. Warga kalau mau berkegiatan boleh di sana,” kata Made tentang salah satu tindakan konkret menjadi parpol sebagai sahabat rakyat.

Sebelumnya ia sudah melakukan dengan berbagai aksi nyata. Paling tampak yakni selalu terbuka kepada siapa pun. Sepanjang itu untuk kepentingan masyarakat luas. 

Pria kelahiran Jembrana Bali ini mengungkapkan instruksi apapun dari pimpinan pusat partai selalu mengedepankan kesejahteraan masyarakat. Khususnya bagi pengurus DPC PDI Perjuangan di daerahnya masing-masing, kepekaan terhadap situasi sosial dan kebutuhan masyarakat harus dikedepankan.

Menurutnya kantor parpol bisa menjadi rumah kedua bagi warga sekitar. Warga tidak akan sungkan meminta bantuan kepada kader- parpol. Karena apa yang didapatkan dari pendidikan politik tetap akan berujung pada pelayanan kepada masyarakat.

“Harapannya masyarakat bisa memanfaatkan keberadaan kami. Tidak ada embel-embel partai atau kepentingan. Mereka bisa leluasa dan akrab. Gunakan saja hall kantor kami  kalau mau ada kegiatan apa saja, kebudayaan seni dan lainnya,” jelas alumnus Universitas Gajayana Malang ini.

Hal ini bukan kali pertama dilakukan Made, membuka diri seluas mungkin pada kepentingan masyarakat dilakukannya di gedung legislatif. Sejak menjadi Ketua DPRD Kota Malang, gedung dewan lebih terbuka dan aktif karena kegiatan warga.

Mulai dari hall lantai satu gedung dewan, ruang rapat internal hingga ruang rapat paripurna bisa dimanfaatkan masyarakat yang hendak berkegiatan positif. Maka kerap  ada saja pameran seni atau pameran UMKM hingga berbagai kegiatan masyarakat di Hall Lantai 1 DPRD Kota Malang.

Bahkan kerap ruang rapat paripurna dijadikan tempat pelantikan lembaga kemasyarakatan.  Ini dikarenakan konsep rumah untuk bangsa yang diusung Made.

“Karena warga harus tahu dan merasakan bahwa kami hadir untuk mereka,” kata pria yang menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang sejak tahun 2018 ini.

Di bawah kepemimpinan Made, terdapat 12 anggota DPRD Kota Malang yang berasal dari PDI Perjuangan. Hal ini tidak disia-siakan. Implementasi instruksi DPP PDI Perjuangan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dikuatkan.

Pria kelahiran tahun 1971 ini menginstruksikan seluruh kader PDI Perjuangan yang menduduki kursi legislatif benar-benar serius. Khususnya menyerap aspirasi masyarakat tidak hanya konstituennya masing-masing. Namun juga peka terhadap berbagai kondisi sosial, ekonomi masyarakat.

“Kami tegaskan saat penyerapan aspirasi, saat serap pokir (pokok  pikiran) benar-benar diserap dan dikawal. Sampai benar-benar terealisasikan. Itu yang penting,” tegasnya.

Terlebih, saat kepemimpinannya sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang dan Ketua DPRD Kota Malang badai pandemi Covid-19 datang.

Dengan keseriusan seluruh anggota legislatif pimpinannya, DPRD Kota Malang berhasil menggelontorkan (dari hasil pembahasan refocusing APBD) sebesar Rp 24 miliar untuk dialokasikan pada pos anggaran Belanja Tidak Terduga . Yang kemudian diwujudkan dalam bentuk bantuan sosial dan lainnya bagi warga terdampak Covid-19.

Dalam internal partai pun saat pandemi Covid-19, DPC PDI Perjuangan Kota Malang bisa melaksanakan sebanyak 12 kali vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. Juga menyalurkan berbagai bantuan sosial. Semuanya hasil gotong royong seluruh kader partai.

“Memang itu tantangannya. Dan dari situ kami benar-benar harus hadir. Warga terdampak Covid-19 tidak hanya umum, kader partai kami juga banyak terdampak. Bahkan ada yang meninggal, itu kami beri santunan satu per satu,” papar suami dari Eka Yunita SE ini.

Untuk kepartaian, target ke depan yang akan dicapai adalah memenangkan siapapun calon presiden yang diusung PDI Perjuangan. Juga menargetkan sebanyak 15 kursi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) Kota Malang di 2024 mendatang.

Selanjutnya tetap meneruskan apa yang diinstruksikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Yakni terus memperjuangkan kepentingan rakyat, menghadirkan program konkrit di tengah rakyat hingga terus menyalakan semangat gotong royong di segala aspek kehidupan berbangsa. (sisca angelina/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img