.
Saturday, December 14, 2024

Tantangan Distribusi Daging Qurban untuk Kesalehan Sosial

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Umat Islam di  seluruh dunia pada akhir bulan Juni 2023 akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H, atau disebut juga dengan hari Raya Qurban. Khusus di Indonesia dimungkinkan adanya perbedaan perayaan hari raya Idul Adha 1444 H, tetapi hal ini perlu disikapi dengan bijak dan dewasa.

Membincangkan Idul Adha 1444 H, kita bisa melihat ada unsur ibadah sosial yang patut ditumbuhkembangkan baik untuk perorangan/ keluarga maupun corporate. Ibadah sosial yang dimaksud ini adalah secara khusus pengelolaan daging hewan qurban. Selama ini kita mengetahui, ribuan hewan qurban baik domba/ kambing, sapi, kerbau, disembelih selama 4 hari sejak tanggal 10, 11, 12,13 Dzulhijjah.

Potensi daging hewan qurban yang ada di Indonesia, memang belum ada sajian data valid yang mudah diakses publik, sepertinya ini perlu menjadi pemikiran pemangku kebijakan. Meskipun Kementerian Pertanian memperkirakan pada tahun 2022 kebutuhan hewan kurban akan meningkat menjadi 1,81 juta ekor. Jumlah tersebut terdiri dari 695.574 sapi, 733.784 kambing, 364.393 domba, dan 19.652 kerbau (dataindonesia.id, 2022).

Kita coba memetakan secara sederhana potensi perolehan hewan qurban dengan jumlah masjid dan mushola di Indonesia. Saat ini jumlah masjid dan mushola di Indonesia ada beberapa perbedaan data, yang dimiliki oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Kementerian Agama.

Jusuf Kalla (2023) selaku ketua DMI menyampaikan bahwa jumlah masjid dan mushola di Indonesia menjadi 800 ribu an. Sedangkan data Kementerian Agama, yang disampaikan berdasarkan data SIMAS (Sistem Informasi Masjid) tahun 2023 berjumlah 663.729 masjid/ mushola di Indonesia, sekitar 299.644 merupakan masjid (5.100 masjid besar, 242.520 masjid jami, selainnya adalah masjid publik, bersejarah, dll) sedangan sejumlah 364.085 merupakan mushola.

Meskipun ada selisih data Masjid dan Mushola dengan DMI ini merupakan catatan khusus bagi Kementerian Agama RI karena sebagai kementerian yang memiliki wewenang atas pendirian dan pembinaan masjid dan mushola di Indonesia, perlu lebih massif dalam melakukan update data yang mampu diakses oleh publik, dengan selisih data yang tidak terlalu jauh.

Apabila kita memperhatikan jumlah masjid dan mushola di atas, maka jika setiap masjid menerima hewan qurban sapi minimal 5 ekor sapi, maka akan terkumpul 1.498.220 ekor. Jika 1 ekor sapi berat karkasnya rata-rata 45 ersen-55 persen dari berat sapi hidup, maka kita boleh ambil 100 kg per sapi, maka potensi terendah jumlah daging qurban sapi sebesar 149.822.000 kg.

Dengan jumlah itu kira-kira sekitar 100.380.740 kg yang akan didistribusikan kepada yang berhak menerima, fakir miskin, bahkan tetangga atau masyarakat umum. Pun, jika rata-rata masjid dan mushola menerima rata-rata 10 ekor kambing/ domba maka terkumpul jumlah sekitar 6.637.290 kg, yang dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan dan fakir miskin sekitar 4.446.984 kg.

Artinya jumlah total daging hewan qurban sapi dan kambing/ domba disesuaikan dengan jumlah masjid/ mushola di Indonesia maka akan terkumpul daging hewan qurban siap distribusi kepada yang berhak menerima sebesar 104.827.724 kg. Potensi terendah ini menjadi gambaran besarnya minat qurban umat Islam Indonesia.

Euforia “pesta” qurban pastinya akan menjadi tradisi masyarakat Indonesia mulai hari H penyembelihan hewan qurban dan 3 hari kemudian. Ramai suka cita bebakaran daging hewan qurban di rumah, kampung bahkan instansi sebagai wujud syukur dan kebersamaan. Nilai inilah yang pantas untuk tetap dilestarikan menjadi “ritual sosial” tahunan.

Sadar bahwa kepuasan merayakan hari raya Idul Adha/ Qurban tidak hanya ramai-ramai bebakaran sate dan makan gulai kambing, sate komoh, kambing guling, krengsengan, dll, namun ada sisi lain yakni kepuasan untuk berbagi dengan orang-orang papa. Nalar dan nurani kita pasti akan semakin puas apabila dapat berbagi dengan mereka yang mungkin hanya makan daging satu tahun sekali, dengan mengharap iba dan bantuan orang lain, di tengah suka cita hari raya Idul Adha. Setidaknya fakta potensi daging qurban yang mencapai hampir 105 ton itu dapat menjadi solusi bagi mereka yang dhu’afa.

Nalar Ketahanan Pangan dan Kesalehan Sosial Qurban

Potensi perolehan terendah daging qurban di Indonesia yang diperoleh oleh masjid dan mushola, merupakan hal yang patut dipertimbangkan dalam membangun ketahanan pangan Indonesia, baik bagi masyarakat umum maupun mereka yang tidak mampu.

Saatnya mendorong, mendukung, dan turut berkontribusi kepada lembaga-lembaga yang telah melakukan terobosan untuk mengolah dan mengelola daging qurban yang manfaatnya sepanjang masa. Sebut saja Rumah Zakat dengan Super Qurban, Lazismu dengan Qurban Kemasan “Rendangmu”, Spirit Qurban, DQ, LMI, rumah qurban, Baitul Maal Muamalat, BAZNAS, dll.

Artinya lembaga-lembaga ini telah mampu untuk mempertimbangkan tentang manfaat jangka panjang dari pemanfaatan daging hewan qurban. Maknanya, jika kita mampu mendorong pemanfaatan daging hewan qurban yang tidak hanya dikonsumsi selama empat hari atau mungkin disimpan dalam freezer almari es selama tiga bulan, setidaknya ada inovasi untuk mempertahankan pembagian daging hewan qurban yang memiliki manfaat lebih lama. Hal itu tentunya akan berdampak pada wujud kesalehan sosial yang lebih lama juga.

Bukan berarti tidak boleh atau tidak ada penyembelihan hewan qurban dan pemanfaatn daging segar hewan qurban secara langsung. Tetapi, perlu juga memulai dengan memberikan porsi 30 persen atau bahkan 50 persen hewan qurban yang diterima masjid dan mushola dapat diolah menjadi qurban kemasan/ kaleng.

Melalui qurban kemasan ini, peran pengelola masjid dan mushola dapat secara rutin memberikan santunan dan gizi daging untuk para dhu’afa atau fakir miskin sekitar masjid dan mushola sepanjang tahun. Bahkan, ketika dalam kondisi bencana alam dengan qurban kemasan ini, akan turut membantu para pengungsi untuk tetap mendapat asumsi gizi dan makanan yang berkualitas. (*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img