spot_img
Wednesday, February 5, 2025
spot_img

Tantangan Inovasi Perpustakaan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Minat baca di Indonesia masih menjadi permasalahan yang tak kunjung usai hingga kini. Pasalnya minat baca di Indonesia masih tergolong sangat rendah bahkan dalam lingkup sekolah sekali pun. Apa penyebab dari penurunan minat baca di lingkup sekolah tersebut? Dengan adanya internet, siswa kini dapat dengan mudah mengakses informasi dari berbagai sumber dengan cepat.

          Hal ini mengurangi ketergantungan mereka pada perpustakaan fisik. Bukan tanpa dasar karena siswa lebih memilih sumber informasi yang cepat dan praktis. Di era serba teknologi dan digital ini, apakah perpustakaan sekolah akan mengalami pergeseran fungsi? Perpustakaan sekolah memang mengalami pergeseran fungsi seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan cara belajar.

-Advertisement-

          Berbicara masalah perpustakaan sekolah, mau tidak mau terkait dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Menurut undang-undang tersebut, dalam upaya menyelenggarakan pendidikan yang baik, satuan pendidikan perlu didukung oleh sumber daya pendidikan yang memadai.

          Yang dimaksud dengan sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana. Pentingnya dukungan sarana dan prasarana tersebut ditetapkan pada Bab XII Pasal 45 dalam Undang-undang tersebut, bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.

          Karenanya setiap sekolah baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat perlu menyediakan sarana sumber belajar yang memadai, salah satunya adalah perpustakaan sekolah (school library). Namun belakangan ini, dengan adanya internet dan akses digital yang semakin mudah, peran perpustakaan mulai bergeser menjadi pusat pembelajaran yang lebih interaktif.

          Menantang juga untuk pustakawan dengan mengimbangi sumber daya keilmuan perpustakaan untuk dapat melayani arah perubahan pendidikan dengan sebaik-baiknya. Menarik peran peserta didik untuk tetap mengunjungi perpustakaan merupakan suatu tantangan tersendiri pastinya.

          Dilansir dari laman Kemendikbud, adanya aplikasi atau platform seperti wikipedia, google, dan lainnya merupakan tantangan bagi pengelola perpustakaan untuk meningkatkan minat dan daya baca pengunjungnya. Maka, perpustakaan perlu bersiap menghadapi era digital seperti saat ini.   Pergeseran minat baca siswa ini menjadi tantangan terbesar yang harus dihadapi perpustakaan sekolah saat ini. Namun ini bukanlah akhir dari perpustakaan sekolah. Sebaliknya, ini adalah kesempatan bagi perpustakaan sekolah untuk berinovasi dan menarik minat siswa kembali ke buku.

          Dalam era informasi ini, kemampuan untuk bekerja sama dan berbagi pengetahuan menjadi semakin penting. Selain itu, perpustakaan sekolah juga dapat menjadi ruang komunitas yang mendukung pembelajaran kolaboratif antara siswa dengan guru bahkan pustakawan. Perpustakaan sekolah dapat menyelenggarakan acara seperti lokakarya, diskusi buku, dan seminar yang melibatkan seluruh siswa.

          Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menarik pengunjung ke perpustakaan sekolah, tetapi juga membangun rasa komunitas yang kuat dan mendorong interaksi sosial yang positif. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam layanan perpustakaan. Teknologi berbasis digital dapat membantu siswa dan guru untuk belajar lebih efektif.

          Misalnya, perpustakaan sekolah dapat menggunakan e-book, e-learning, dan video untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif bagi siswa. Mengakses informasi secara digital memudahkan pengguna dalam menjangkau informasi, selama mereka memiliki perangkat yang terhubung ke internet.

          Dengan adanya layanan daring perpustakaan sekolah dapat menjangkau audiens yang lebih luas, sekaligus menyesuaikan diri dengan kebiasaan membaca siswa yang kini lebih memilih konten digital. Namun, siswa perlu dibekali dengan kemampuan untuk memilah dan menilai informasi yang mereka temui di internet, agar tidak terjerumus dengan informasi palsu yang kurang relevan. Sehingga perpustakaan sekolah harus meningkatkan layanan informasi dan literasi digital.

Di sinilah perpustakaan sekolah dapat berperan sebagai pendidik. Melalui program-program pelatihan literasi informasi, perpustakaan sekolah dapat membantu menjadikan pengguna informasi yang lebih kritis dan bertanggung jawab. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dalam perpustakaan sekolah adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan efektivitas layanan perpustakaan sekolah.

Dengan memanfaatkan teknologi digital, perpustakaan sekolah dapat menjadi pusat belajar yang lebih modern dan efektif bagi siswa dan guru. Ke depannya, perpustakaan sekolah harus bersikap proaktif dalam menghadapi perubahan. Penting juga untuk memandang perpustakaan sekolah sebagai bagian dari ekosistem literasi yang lebih luas.
Harapannya dari terwujudnya perpustakaan sekolah di era digital ini adalah agar perpustakaan sekolah bisa dimanfaatkan oleh siswa, guru dan warga sekitar untuk mendapatkan berbagai macam informasi dan mendukung proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

Eksistensi perpustakaan sekolah sebagai penunjang proses belajar mengajar bisa diwujudkan dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Diperlukan kontribusi untuk menjadikan perpustakaan sekolah sebagai tempat yang inspiratif dan bermanfaat di era yang terus berubah ini.(*)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img