MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporarapar) Kota Malang menargetkan sepanjang tahun ini kunjungan wisatawan mencapai angka 3,3 juta kunjungan. Angka itu naik sedikit dari jumlah kunjungan tahun lalu yang mencapai 3,1 juta kunjungan.
Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi menyampaikan, sampai saat ini Kota Malang masih mempunyai destinasi wisata yang memiliki daya tarik tinggi. Yakni salah satunya adalah destinasi wisata Kayutangan Heritage yang pada tahun kemarin mendapatkan 733 ribu kunjungan wisatawan.
“Kayutangan Heritage masih menjadi primadona bagi wisatawan. Baik lokal maupun mancanegara. Ada juga kampung-kampung tematik di sekitarnya. Misalnya seperti Kampung Warna Warni Jodipan, Kampung Tridi juga Alun-Alun Merdeka yang selalu ramai tiap harinya,” terang Baihaqi kemarin.
Sebagai gambaran, pada tahun 2024 kemarin, Kota Malang berhasil mencatatkan angka kunjungan sebesar 3,1 juta orang atau sekitar 104,05 persen dari target yang telah ditetapkan. Dari 3,1 juta kunjungan itu, wisatawan domestik masih mendominasi dengan lebih dari 3 juta wisatawan. Sementara wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 67 ribu orang.
Meski target kunjungan wisatawan naik, Baihaqi optimis bisa mencapainya. Sebab pada tahun ini, Kota Malang juga mempunyai agenda besar yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan. Yakni Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur dengan Kota Malang sebagai tuan rumahnya. Selain memberi dampak pada tingkat kunjungan wisatawan, juga berimbas pada pergerakan ekonomi masyarakat.
“Saat Porprov diperkirakan ada sekitar 25 ribu orang lebih yang akan datang. Maka tentunya, kami akan memanfaatkan momentum itu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tapi untuk mencapai target di 2025 ini, kami tentu tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pengusaha agen perjalanan, perhimpunan hotel, hingga badan promosi pariwisata sangat diperlukan,” beber dia.
Untuk pembangunan destinasi wisata baru, Baihaqi memastikan hingga sampai saat ini belum ada rencana. Sebab, Baihaqi menyampaikan fokus pemerintah untuk saat ini masih berupaya mempertahankan dan memaksimalkan destinasi wisata yang ada.
“Lebih penting adalah menjaga kualitas dan daya tarik destinasi yang sudah ada, agar tetap menarik bagi wisatawan. Dari penyediaan sarana prasarana, pengaturan lalu lintas, perawatan jalan, hingga keindahan taman kota,” tutupnya. (ian/aim)