MALANG POSCO MEDIA – Manajemen Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang terus berupaya menyelesaikan pembangunan Gedung Rehab Medik dan Manajemen (GRMM) Terpadu setinggi tujuh lantai. Pembangunan gedung senilai kurang lebih Rp 16,9 miliar ini, diproyeksikan selesai total medio 2023.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSSA Malang R. Henggar Sulistiarto SH MM mengakui progres pembangunan tersebut.
Menurut Henggar pembangunan terus dilakukan siang dan malam agar segera bisa dioperasikan secara maksimal.
“Terus. Kami terus kebut pembangunnya agar cepat selesai. Musim hujan tidak menjadi halangan untuk berhenti pengerjaan,’’ kata Henggar kepada Malang Posco Media di kantornya, Kamis (3/11) kemarin.
Secara rinci, Henggar yang mantan Kabag Kebinamargaan dan LPSE di Biro Administrasi Pembangunan Pemprov Jatim ini menyebutkan, saat GRMM selesai maka tingkat layanan RSSA kepada masyarakat akan lebih maksimal.
Proses layanan mediknya lebih terpadu dibanding layanan saat ini. Nantinya pasien tidak perlu lari ke ruang yang sama. Lalu ganti ke ruang satunya dan kembali lagi ke ruang awal. Mereka yang datang ke gedung ini maka urusan langsung selesai.
‘’Tidak hanya dari sisi layanan kesehatan saja. Tingkat kenyamanan masyarakat yang datang ke RSSA juga lebih baik. Jika kondisi dan kenyamana lebih baik, secara psikologis tentu bisa mendorong percepatan sembuh dari sakitnya,’’ kata Henggar.
Sementara itu, dari data yang dihimpun Malang Posco Media menyebutkan, jika GRMM selesai maka seluruh kegiatan administrasi RSSA akan dipindah ke gedung baru ini. Saat ini semua kegiatan administrasi termasuk seluruh ruang direksi menempati lantai tiga gedung RSSA.
‘’Semua. Semua yang ada di lantai tiga akan dipindah ke sana (gedung baru). Termasuk bapak-bapak direksi juga boyong ke gedung depan,’’ kata Dony Iryan Vebry Prasetyo, Kabag Hukum dan Humas (Humas) RSSA saat mendampingi Henggar.
Ditambahkan Dony, jika lantai tiga sudah dikosongkan akan dimanfaatkan untuk penambahan poli-poli pelayanan. Sebab saat ini, poli yang ada di lantai dua kondisinya sudah penuh sesak dan dibutuhkan peningkatan kualitas.
Selain itu para dokter spesialis bisa praktik secara maksimal. Mereka sekarang ini harus praktik bergantian karena keterbatasan ruangan. Jadwal praktiknya sementara ini masih digilir sesuai kondisi yang ada.
‘’Pokoknya, lantai tiga akan disulap jadi pelayanan rawat jalan. Dokter spesialis yang sekarang kita miliki bisa praktik secara bersamaan, tanpa saling menunggu jadwal,’’ pungkas Dony sembari menunjukkan ruangan lantai tiga yang kini ditempati tenaga administrasi dan ruang pertemuan. (has/van)