MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pemkot Batu melalui Diskumperindag terus merayap untuk segera membentuk Koperasi Merah Putih. Tercatat saat ini ada tiga desa/ kelurahan dari 24 desa/ kelurahan yang siap membentuk Koperasi Merah Putih. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Diskumperindag Kota Batu Aries Setiawan.
“Kami sudah mulai sosialisasikan Koperasi Merah Putih dengan ke Pemerintah Desa/ Kelurahan. Setelah sebelumnya mengundang Kepala Desa/ Lurah dan OPD terkait di El Hotel Kartika akhir bulan April lalu,” ujar Aries Kepada Malang Posco Media, Selasa (27/5) kemarin.
Dari hasil tour ke beberapa desa/ kelurahan, pihaknya mencatat ada tiga desa yang siap secara administrasi untuk membentuk Koperasi Merah Putih. Untuk kemudian disusul dengan desa/ kelurahan lainnya.
“Tiga Desa/ Kelurahan tersebut meliputi Dadaprejo, Oro-Oro Ombo dan Sumberbrantas. Kami berharap ada dua lagi yang bisa segera terbentuk. Sehingga target 5 Koperasi Merah Putih bisa segera dilaunching,” bebernya.
Sesuai rencana, lanjut mantan Kepala DLH Kota Batu ini, Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih akan dilaunching pada tanggal 12 Juli se Indonesia. Di Jatim akan ada lima daerah yang akan jadi model Koperasi Merah Putih. Salah satunya adalah Kota Batu.
“Berawal waktu lalu kami juga kedatangan Asisten Deputi Bidang Pangan Kementerian Koordinator Pangan, Kanwil Kemenkum HAM dan Ikatan Notaris Indonesia Kota Batu untuk melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi pembentukan. Kami telah menyampaikan progres pembentukan Koperasi Merah putih sekaligus target pembentukan bisa diselesaikan di akhir bulan Mei 2025,” imbuhnya.
Dari hasil zoom meeting bersama Dinas Koperasi Provinsi Jatim, mengacu juknis dalam pembentukan Koperasi Merah Putih terdapat beberapa alternatif. Di antaranya bisa mendirikan koperasi baru, kedua mengembangkan koperasi yang sudah ada untuk dijadikan Koperasi Merah Putih.
“Selanjutnya bisa merevitalisasi koperasi mati dibentuk menjadi Koperasi Merah Putih. Nah ini nanti yang bisa mengambil keputusan adalah Kepala Desa/ Lurah, apakah membuat baru atau ada alternatif lainnya,” beber mantan Kepala DLH Kota Batu ini.
Lebih lanjut, terkait pembentukan koperasi tersebut telah diinformasikan dari Dinas Koperasi Provinsi bahwa kelembagaan sudah jadi. Tinggal dilakukan tindak lanjut dari Pemkot/kab dengan pemerintah desa/ kelurahan.
“Sesuai dengan arahan, untuk anggaran akan dibantu lewat APBN. Info awal setiap desa/ Kelurahan akan mendapatkan anggaran Rp 3 miliar. Anggaran tersebut akan langsung masuk APBDes. Dari APBDes diberikan ke koperasi berupa penyertaan modal. Pemkot Batu selaku pendamping dan pembinaan,” imbuhnya.
Sedangkan untuk unit usaha yang dijalankan oleh Koperasi Merah Putih menyesuaikan dengan potensi desa/ kelurahan. Bisa pertanian, perdagangan, kerajinan dan lainnya.
“Kalau untuk anggota nantinya adalah warga desa setempat. Kalau Kota Batu kebanyakan anggota adalah para petani, pedagang, pelaku UMKM melihat dari potensi yang ada dengan minimal koperasi memiliki 9 orang anggota,” pungkasnya.(eri/lim)
-Advertisement-.