MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Secara bertahap, bantuan stimulan bagi korban gempa bumi Kabupaten Malang 2021 disalurkan. Setelah dua tahun musibah terjadi, bantuan mulai disalurkan pada korban yang mengalami kerusakan rumah berat di Kecamatan Ampelgading dan Tirtoyudo.
Verifikasi bangunan dilakukan bergiliran. Targetnya, dalam sebulan kedepan rampung dan bantuan segera tersalur ke seluruh korban sesuai data yang valid. Bendahara Pembantu Pengeluaran Bantuan Gempa yang ditunjuk BNPB, Wahyu Jadmiko menyampaikan masih melakukan verifikasi.
Sebanyak 146 penerima dilakukan pencairan dan pembukaan blokir penuh Rp 50 juta karena telah melakukan pembangunan secara mandiri, 15 penerima dilakukan pembukaan blokir 50 persen atau Rp 25 juta. Sedangkan tujuh penerima dicoret dari daftar karena tidak sesuai dengan kriteria rusak berat.
Sementara itu, 86 penerima masih menunggu proses administrasi selesai.
“Bertahap, di Kecamatan Ampelgading terdapat 254 data Penerima dana stimulan yang tersebar di 11 desa, masih ada penerima yang menunggu proses administrasi selesai,” katanya. Untuk Kecamatan Tirtoyudo, rinci Wahyu, jumlah calon penerima sebanyak 373 rumah korban, mereka tersebar di 12 desa.
Sekitar 261 penerima dilakukan pencairan dan pembukaan blokir penuh sebab telah melakukan pembangunan secara mandiri. 75 penerima dilakukan pembukaan blokir 50 persen, dan delapan penerima dilakukan blokir 100 persen dikarenakan masih ada permasalahan lain.
Seperti tanah dalam sengketa, alamat tidak sesuai SK, dan teridentifikasi ada penerima dalam satu rumah yang sama. Selain itu, 24 penerima dicoret dari daftar. “16 penerima memperoleh hibah dari DPKPCK, dua penerima telah meninggal dan tidak memiliki ahli waris, satu penerima telah menjual rumah sekaligus tanah,” urainya.
Dikatakannya, pencairan bisa dilakukan hanya jika telah mendapatkan rekomendasi dari tim verifikasi lapangan. Saat ini hanya korban dengan rumah rusak berat yang mendapat pencairan bantuan. Sementara korban yang rumah rusak ringan dan sedang, Wahyu menyebut masih diupayakan bersurat lagi ke presiden.
“Selanjutnya kecamatan besar yang belum disurvei adalah Dampit, Sumawe, Turen. Segera disurvei oleh tim verifikasi, hanya libur hari raya saja. Mereka juga punya deadline sendiri satu bulan ini tersurvei semua,” katanya. “Dari koordinasi Agustus lalu untuk selain rusak berat dibebankan ke pemerintah daerah, rusak sedang renovasi dan rusak ringan ke Pemkab,” ungkap dia.
Sebulan kedepan adalah batas akhir verifikasi lapangan. Untuk penyaluran bantuan, kata Wahyu, hingga bulan Mei 2023. Ditanya mengenai data sanggahan beberapa rumah yang tak terdata, ia menyebut masih dilakukan proses verifikasi lagi, apakah data tersebut masuk terkategori penerima atau tidak.
Dalam hal ini, kata Wahyu akan didalami lagi oleh tim verifikasi lapangan. Tetapi Bupati sudah bersurat sekaligus ke gubernur dan presiden mengenai data sanggahan. Dan saat ini belum mendapatkan tanggapan. “Kalau target kami pertengahan Mei sudah dicairkan semua, dan akhir Juni semua rumah sudah selesai diperbaiki,” tukasnya. (tyo/mar)