MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBD Kota Malang pada 2023 diharapkan tidak melebihi Rp 100 miliar. Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan target tersebut dipatok karena sejumlah program kerja sudah ditata dengan skala prioritas. Silpa yang besar dua tahun belakang cukup tinggi karena pandemi Covid-19.
“Kami punya asumsi pendapatan asli daerah (PAD) bisa optimal dan eksekusi program kerja bisa normal setelah dua tahun dihantam pandemi Covid-19,” papar Sutiaji saat ditemui di Balai Kota Malang, kemarin.
Lebih lanjut dijelaskan, target PAD dari sektor pajak tahun depan ditarget Rp 1 triliun. Namun juga diimbangi dengan belanja daerah yang ditekankan ke padat karya. Belanja daerah baik itu fisik dan nonfisik pada tahun depan mengurangi sistem tender.
Sutiaji ingin sejumlah program kerja tahun depan melibatkan masyarakat. Misalnya saja pengerjaan drainase yang kerap dilakukan tiap tahun bisa dikerjakan masyarakat banyak. Di sisi lain, angka pengangguran Kota Malang bisa ditekan.
“Silpa di angka Rp 100 miliar itu diharapkan bisa tercapai, karena tiga tahun terakhir masih di atas Rp 250 miliar,” tegas Sutiaji.
Perlu diketahui, Pada 2019, Silpa berada di angka Rp 743 miliar. Kemudian tahun 2020 di angka Rp 567 miliar. Serta tahun 2021 Silpa berada di angka Rp 483 miliar.
Meski begitu hal ini ditanggapi pesimis oleh Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika. Ia menyebut target Silpa di tahun 2023 kemungkinan masih di atas Rp 100 miliar. Mengingat tahun ini saja perolehan Silpa masih belum nampak.
“Kemungkinan masih di angka Rp 250 miliar sampai Rp 300 miliar di tahun 2023,” tegas Made.
Pihaknya masih mengkaji lagi draft APBD 2023 yang saat ini masih disusun. Bahkan untuk sejumlah anggaran padat karya juga masih perlu pertimbangan. Made tak ingin tiap tahun Silpa terus di atas Rp 250 miliar.
“Tandanya ada kegagalan program kerja, jangan sampai itu terjadi,” pungkasnya. (ica/aim)