MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Kabupaten Malang ebagai salah satu penghasil tebu terbesar di Jawa Timur, terus digenjot produktivitasnya. Pemkab Malang menargetkan peningkatan hasil tebu hingga 160 ton per hektare. Salah satu upaya yang dilakukan dengan program kerja sama stakeholder dan sejumlah BUMN untuk percobaan tanam tebu Demonstration Plot (Demplot).
Program Demplot 2022 itu digawangi PT pabrik gula yang berada di Kabupaten Malang antara lain PG Kebon Agung dan PG Krebet Baru yang merupakan unit usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Program ini hasil sinergi antara ID FOOD dengan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Petrokimia Gresik, dan PT PG Rajawali I. Kamis (28/7) kemarin, program tersebut dimulai dengan tanam dan panen simbolis di lahan percontohan Demplot Desa Ganjaran Gondanglegi.
Bupati Malang M Sanusi mengatakan, saat ini hasil panen tebu yang bisa dicapai di Gondanglegi sekitar 100 ton. Dia pun menargetkan hasil tersebut bisa meningkat hingga 160 ton per hektare pada tahun mendatang. “Artinya kreasi dan inovasi produksinya harus lebih tinggi dan lebih ditingkatkan lagi,” ucap Sanusi saat ditemui kemarin.
Eksistensi produksi tebu di Kabupaten Malang masih menjadi potensi besar. Sebagai wilayah berpotensi diharapkan bisa mendukung swasembada gula nasional. Yakni yang diprogramkan bisa tercapai tahun 2025 mendatang. Tanaman tebu juga harus ada perkembangan diimbangi peningkatan produksi maupun pendapatan.
Menurut Sanusi, kebijakan peningkatan areal pertanian dan peningkatan pendapatan petani tebu dapat diterapkan dengan beberapa kebijakan. “Diupayakan peningkatan dari aspek pengembangan sarana produksi, ketersediaan dan akses sarana. Serta pengembangan kelembagaan dan integrasi pabrik gula dengan petani tebu,” kata Sanusi yang juga pengusaha tebu itu.
Ia menambahkan, harus ada upaya peningkatan produktivitas dan daya saing industri gula, kebijakan proteksi gula, serta kebijakan promosi dan harmonisasi data pasokan sebagai basis perumusan kebijakan swasembada gula nasional.
Direktur Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan sebagai upaya antisipasi krisis pangan, Holding pangan ID FOOD bersama Pupuk Indonesia Holding Company melakukan perbaikan hulu pangan melalui program Makmur untuk beberapa komoditas pangan yakni tebu, padi dan jagung.
“Program Makmur untuk komoditas tebu pada Musim Tanam (MT) 2021/2022 sudah menghasilkan panen Tebu sebanyak 286.338 Ton sedangkan pada MT 2022/2023 telah dilakukan perluasan tanam seluas 5.700 Ha dengan jumlah Petani Tebu 1140 orang yang dikelola Anggota holding PT PG Rajawali I serta Sinergi suplai pupuk dari PT Petrokimia Gresik sebanyak 200 ton,” Jelas Frans pada kesempatan yang sama.
Lebih lanjut Frans menyebut kontribusi perbaikan hulu pangan komoditas padi telah dilakukan perluasan tanam pada MT 2022/2023 terealisasi sekitar 13.084 Ha didukung dengan jumlah Petani padi sebanyak 12.959 orang dan telah menghasilkan hasil panen padi sebanyak 20.733 Ton pada masa tanam 2021/2022, sedangkan jagung telah dilakukan perluasan tanam 4.213 Ha dan pada masa tanam 221/2022 telah menghasilkan panen jagung sebesar 5.033 Ton.
Ia merincikan, progress program makmur gabungan dari sinergi BUMN bersama stakeholders diantaranya tercapai luas lahan tanam seluruh komoditas pangan hingga Semester I 2022 seluas 168,550 Ha dari target 250 ribu Ha dengan jumlah petani yang mengikuti program sejumlah 85.605 orang.
“Khusus untuk tiga komoditas pangan seperti jagung, tebu dan padi Hingga semester I 2022 ini capai tanam 82.886 Ha dari target 180 ribu Ha yakni untuk komoditas tebu terealisasi perluasan tanam tebu dari target luas 112.631 Ha terealisasi 12.221 Ha atau capai 10,9%, didukung dengan pasokan pupuk sebanyak 1.859 ton dan jumlah Petani tebu 2.903 orang,” imbuhnya.(tyo/ggs)