MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Potensi untuk menanamkan investasi di Kota Malang masih sangat menggiurkan. Masih banyak sektor yang bisa digarap oleh para investor asing, maupun investor dalam negeri.
Untuk memaksimalkan investasi masuk ke Kota Malang, Disnaker-PMPTSP Kota Malang kini mulai menyiapkan Peta Investasi yang nantinya bisa menjadi pedoman bagi para investor untuk menanamkan investasinya di Kota Malang.
“Ini dalam waktu dekat kami bikin untuk nantinya kami bawa ke provinsi terkait apa yang kami tawarkan di 2025. Nanti kami akan rapat dengan Bappeda kira-kira apa yang akan kami angkat dari Kota Malang. Dari provinsi juga tentunya nanti akan membantu untuk pelaksanaannya,” ungkap Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang Arif Tri Sastyawan kepada Malang Posco Media, Selasa (19/11) kemarin.
Dijelaskan Arif, Peta Investasi ini memang perlu dilakukan revisi dari sebelumnya. Sebab, tiap beberapa tahun kondisi dan potensi yang muncul bisa saja berbeda. Terutama, terkait dengan tata ruang di Kota Malang yang mengalami perubahan.
“Harus diubah karena contohnya sekarang kecenderungan seperti kemarin itu banyak usaha kos kosan, sekarang sudah mulai berubah. Perumahan juga sudah berubah. Sekarang banyak yang investasi dengan membangun rukos (rumah kos),” sebut Arif memberi contoh.
Hal itu penting, karena para investor tentunya juga membutuhkan tren perkembangannya dari waktu ke waktu. Oleh karenanya, Arif berharap Peta Investasi ini nanti bisa merepresentasikan semua potensi investasi yang ada di Kota Malang.
“Tiap wilayah beda karakteristiknya. Contoh, saat ini kalau di Kedungkandang itu potensi banyak untuk sektor perumahan atau properti. Kalau di perkotaan seperti Klojen, ya lebih banyak sektor jasa. Misalnya ya seperti hotel, resto, hiburan, termasuk seperti rencana di depan Stasiun Malang Kota Baru itu kami kemarin menerima pengajuan izin hiburan biliar,” beber Arif.
Arif berharap Peta Investasi ini nanti bisa menjadi rujukan bagi para investor untuk menanamkan investasinya di Kota Malang. Selain itu, diharapkan Peta Investasi ini bisa segera disusun untuk lebih banyak menggaet para investor.
“Tapi kami sekarang masih menunggu anggaran. Mudah-mudahan saat hearing dengan komisi besok, akan kami sampaikan terkait ini,” tutupnya. (ian/aim)
