MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Siapa sangka tas anyaman yang kerap dinilai sebagai barang kuno, kini menjadi salah satu item fashion yang patut diperhitungkan. Di tangan Raci Craft, tas anyaman tersebut mampu disulap menjadi lebih modern layaknya model tas dengan merek ternama.
Owner Raci Craft, Ima Fitafuri, mengatakan, inovasi ini salah satu upaya untuk mengangkat kerajinan daerah agar memiliki nilai jual yang tinggi. Caranya dengan mengikuti desain yang sedang populer saat ini tanpa mengesampingkan identitas kedaerahannya.
“Kalau dulu tas anyam hanya untuk ke pasar, tapi saat ini bisa untuk menunjang fashion. Karena memiliki model yang beragam, lebih modern dan kekinian,” ujar Ima.
Ia melanjutkan, desain yang dibuat juga mengikuti trend masa kini. Ada sling bag, tote bag dan hand bag, bahkan tak jarang Raci Craft memadukannya dengan pernak-pernik unik seperti aksesoris hingga kain rajut yang semakin mempercantik tampilan tas anyam.
Untuk membuat tas anyam modern ini, bagian tas terbuat dari 100 persen anyaman kemudian ditambahkan tali dan aksesoris. Selain itu tas juga mempunyai warna beragam, tak jarang beberapa koleksinya pun dipadukan dengan scraft layaknya tas dengan merek ternama.
Sementara untuk menunjukkan identitas Kota Malang, sebagian koleksi Raci Craft terdapat sentuhan lukisan floral. Juga menggunakan aksesoris dari tempurung kelapa sebagai penguncinya.
“Kami juga mengkombinasi selempangnya dengan rantai, seperti tas kekinian saat ini. Warnanya pun mengikuti zaman, dibuat warna-warna pastel,” urainya.
Keunikan dan keindahan yang ditampilkan dalam inovasi tas anyam ini membuat koleksi Raci Craft pun banyak diminati kaum perempuan baik kalangan muda maupun dewasa. Sedikitnya lebih dari 10 item terjual setiap harinya dengan harga kisaran Rp 20 ribu hingga Rp 190 ribu.
“Tas anyam ini biasanya untuk fashion atau koleksi saja, ada juga yang digunakan untuk souvenir tapi dalam bentuk dompet besar atau biasa disebut dengan clutch. Proses pengerjaannya tidak memakan waktu lama, per tasnya bisa dikerjakan dalam satu hari saja,” tutup Ima. (nit/lin)
