Malang Posco Media – Dalam kehidupan sehari-hari, sering ditemukan bahwa beberapa anak tidak mau berbagi, seperti melarang anak lain menyentuh barang-barangnya. Hal ini terkadang membuat malu para orang tua. Mereka khawatir, orang lain akan menyebut anaknya pelit, atau orang tuanya tidak mengajari konsep berbagi. Padahal penyebab perilaku belum mau berbagi ini normal untuk anak usia dini. Berikut ulasan dari Teacher Nena, praktisi pendidikan anak usia dini sekaligus Founder Sekolah Smart and Shine.
“Biasanya orang-orang menyebut anak yang tidak mau berbagi adalah anak yang pelit. Padahal, anak sedang mengembangkan aspek kognisi sosial yakni kepemilikan. Anak perlu tahu bahwa ‘ini punyaku’ sebelum mereka tahu ‘ini punyamu’ atau ‘ini punya mereka’,” ungkap Teacher Nena.
Menurutnya, anak-anak seringkali memahami semua yang ada di pikirannya sebagai ‘aku’. Mereka belum memahami dan merasakan kebutuhan orang lain. “Sebaiknya jangan melabeli anak dengan kata ‘pelit’ atau ‘kikir’ karena anak usia dini sedang berada di masa egosentris (anak usia 0-6 tahun), yang mana hal ini normal jika ia hanya memikirkan tentang dirinya sendiri,” jelasnya.

“Sedangkan fase berbagi merupakan fase yang terjadi setelah anak melewati fase kepemilikan. Pada umumnya anak sudah dapat dikenalkan konsep berbagi saat mereka menginjak usia 3 tahun. Sebelum anak paham tentang konsep berbagi, anak harus memahami konsep kepemilikan, sehingga fase kepemilikan ini tidak boleh langsung dilompati begitu saja,” lanjut Teacher Nena dalam konten edukasi parenting di akun instagramnya @asmadeyna baru-baru ini.
Children See, Children Do. Dijelaskannya, terkadang anak belum mau berbagi bisa saja terjadi karena dipengaruhi oleh kondisi lingkungan termasuk orangtua, ketika anak melihat orangtua tidak menampakkan kehendak untuk mau berbagi tanpa menjelaskan alasannya ke anak. “Apa yang anak lihat, maka itu yang anak lakukan. Ia menganggap perilaku tersebut tidak masalah jika dilakukan, karena orang tuanya melakukan hal yang sama. Dalam hal tersebut, mungkin orang tua sebenarnya memiliki alasan khusus tentang kenapa mereka tidak menunjukkan sikap berbagi,” terangnya.
Kebiasaan mendahulukan kepentingan anak, menurut Teacher Nena seperti membiarkan anak mengambil makanan yang mereka suka sebelum yang lainnya. Secara tidak disadari perilaku itu juga dapat menumbuhkan sifat egois, karena hal itu membuat anak terbiasa mendahulukan kepentingannya sendiri.
Dalam mencegah hal tersebut, para orangtua dapat menerapkan kegiatan yang melibatkan anak untuk melakukan perilaku berbagi dengan sesama. “Contohnya, seperti saat kedatangan tamu, bisa melibatkan anak untuk ‘Yuk kita buat snack box dengan kue-kue yang enak ini dan kita bagikan sama rata untuk tamu yang lain’,” jelasnya.
Melibatkan anak dalam kegiatan berbagi seperti ini dapat memberikan peluang anak untuk dapat bersosialisasi serta memberikan ia kesempatan untuk bermain dengan teman sebaya, sehingga dapat membuat anak memiliki pengalaman lebih banyak dalam hal berbagi.
Diakuinya, semua orang termasuk anak-anak boleh memutuskan apakah dia mau berbagi atau tidak, karena memaksa anak untuk berbagi justru akan berdampak tidak baik untuk perkembangan mental anak. Anak berkemungkinan akan menjadi people pleaser, menyenangkan orang lain dengan mengacuhkan perasaan mereka sendiri. Pelajaran dan konsep berbagi tetap perlu dikenalkan kepada anak-anak. “Dalam kehidupan ini, kita perlu mengajari anak tentang konsep kepemilikan, sehingga mengerti kapan harus berbagi dan kapan harus mempertahankan apa yang menjadi miliknya,” yakin Teacher Nena.
“Jadi, untuk para orangtua pilihlah kata-kata yang positif untuk anak, seperti ‘Kamu anak yang baik, kamu penyayang, kamu pemberani, kamu anak hebat, dan lain-lain’. Lakukan hal ini agar mereka meyakini hal positif itu adalah mereka. Pelajaran untuk jadi orang tua dalam mengajarkan nilai-nilai kehidupan memang cukup kompleks, untuk itulah sebagai orang tua kita tetap perlu belajar untuk mengerti bagaimana cara mendidik anak menjadi seseorang yang baik dan bermanfaat kedepannya,” pungkasnya. (adv/bua)