.
spot_img
Wednesday, October 23, 2024
spot_img

Tekad Besar Tingkatkan Nilai Akreditasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sejak 19 Agustus 2024 lalu, Sekolah Tinggi Teknologi (STT) STIKMA Internasional dipimpin oleh nahkoda baru. Dia adalah Taufik Rachman, S.Kom., MT, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua. Dengan kepemimpinan baru ini, STT STIKMA menatap masa depan lebih optimis. Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing.

Ditemui Malang Posco Media beberapa waktu yang lalu, Taufik terlihat tenang. Dia menyampaikan pemikiran besarnya untuk memajukan kampus yang berada di Jalan Tumenggung Suryo Kota Malang ini. Bersama para wakil ketua, kaprodi, dosen dan tenaga kependidikan, Taufik yakin STT STIKMA Internasional akan menjadi perguruan tinggi yang diperhitungkan.

- Advertisement -

Taufik mengungkapkan, ada dua poin besar yang menjadi target utama di awal kepemimpinannya saat ini. Yakni meningkatkan akreditasi dan alih status perguruan tinggi dari sekolah tinggi menjadi institut. “Dua poin besar ini tentu membutuhkan upaya yang juga besar. Maka tidak bisa dikerjakan sendiri, semua unsur di kampus ini harus punya satu tekad yang sama dan kemauan yang besar,” ucapnya.

STT STIKMA memiliki Prodi Arsitektur dan Teknik Informatika. Keduanya masih dengan status Akreditasi Baik. Maka periode pertama kepemimpinannya, Taufik bertekad meningkatkan akreditasi ini minimal menjadi Baik Sekali. Pun dengan akreditasi institusi STT STIKMA.

Karena itu, Taufik perlu mengambil langkah-langkah strategis. Yang itu menjadi poin atau masuk kriteria penilaian akreditasi. Diantaranya, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Dosen-dosen STT STIKMA Internasional harus sesuai dengan bidang kompetensinya. Harus linier bidang keilmuannya. Jenjang pendidikan mereka minimal harus doktor atau S3. “Maka yang belum (doktor) kita dorong untuk studi lanjut. Bisa dengan beasiswa, mandiri atau didukung yayasan,” katanya.

Selain gelar akademik, juga penting mengejar jabatan fungsional. Minimal dapat mencapai Lektor Kepala (LK). “Lektor Kepala menjadi acuan untuk akreditasi, maka ini pun kita upayakan untuk mencapai standar minimal,” terangnya.

Selanjutnya, pelaksanaan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tugas dosen tidak hanya mengajar. Tetapi mereka juga harus melakukan riset atau penelitian. Dan juga pengabdian kepada masyarakat.

Penelitian dosen STT STIKMA Internasional harus semakin digalakkan. Dan tidak hanya sampai pada laporan. Tetapi juga pada tahap luaran berupa jurnal yang terindeks SINTA maupun Scopus. Terpublikasi nasional dan internasional. “Poin Publikasi ini sangat besar. Maka perlu untuk diseriusi oleh para dosen,” kata dia.

Selain SDM dosen, juga mahasiswa. Kualitas dan kuantitas mahasiswa. Jumlah mahasiswa menjadi ruh utama bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Termasuk STT STIKMA. Sementara persaingan antara perguruan tinggi baik dengan PTN maupun sesama PTS semakin ketat. Dan bahkan yang satu rumpun pun banyak bertebaran di Malang.

“Maka kuncinya inovasi. Karena bagi PTS mahasiswa itu menjadi yang paling utama agar lembaga tetap eksis. Kerja keras dan inovasi menjadi kunci utamanya,” kata dia.

Taufik menambahkan, yang tidak kalah penting dalam penilaian akreditasi adalah output dari perguruan tinggi itu sndiri. Yakni lulusan yang berdaya saing. Dalam hal ini diukur dari masa tunggu sejak mereka lulus dan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi keilmuannya atau tidak.

“Semua ketentuan itu butuh energi dan pemikiran besar. Berangkat dari niatan yang baik yang diperkuat dengan rencana kerja yang matang, serta semangat kerja dan kemauan yang tinggi, kami yakin bisa mencapai itu,” pungkasnya. (imm)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img