Guru TK, Psikolog Juga Pendongeng Langganan Pejabat
MALANG gudangnya orang inspiratif. Salah satunya sosok perempuan multi talenta. Dia seorang pendidik, Guru TK Bina Harapan Kota Batu, Ade Ana Tri Wahyuningsih SPd SPsi.
MALANG POSCO MEDIA- Ade, sapaan akrab Ade Ana Tri Wahyuningsih SPd SPsi. Selain seorang guru, ia mengharumkan nama Malang dengan keahlian mendongeng. Ade pernah mendongeng hingga ke luar negeri dan di hadapan para pejabat. Ini semua dilakukannya sambil membuka praktik psikolog. Keahliannya membawakan cerita anak-anak dalam bentuk dongeng menggunakan alat peraga disaksikan berbagai pejabat pemerintah daerah. Mulai dari Gubernur Jatim dan Wagubnya, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak. Dihadapan Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto semua sudah dilakukan Ade.
“Di Tahun 2019 dan 2022 saya diundang KBRI di Singapura untuk menghibur dan mendongeng anak-anak konsulat, anak-anak di kedutaan. Kebetulan harus berbahasa Inggris ya, jadi saya belajar dan bisa. Itu memang sempat diundang ke sana untuk mendongeng,” cerita alumnus Jurusan Psikologi Klinis, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Mendongeng dilakukannya secara profesional pada tahun 2016. Ia mulanya tidak memiliki niat sama sekali untuk menjadikan dongeng sebagai kegiatan profesionalnya hingga saat ini. Awalnya hanya dimulai dari perlombaan skala kecil yang ia ikuti.
Di sekitar tahun 2012, Ade yang mengajar di TK Bina Harapan Kota Batu kerap diminta mewakili sekolah jika ada perlombaan dongeng dan bercerita di tingkat Kota Batu. Tidak hanya mewakili sekolah, karena keahliannya dianggap baik, ia kerap dikirim mewakili Dinas Pendidikan Kota Batu ke lomba mendongeng baik tingkat provinsi maupun nasional.
Sejak saat itu ternyata kemampuannya mendongeng menggunakan alat peraga semakin terasah. Ia pun belajar lebih baik agar cara mendongengnya makin menarik. Seperti menggunakan boneka peraga. Belajar mimik, gesture hingga merubah vokal/suara agar lebih menarik minat anak mendengarkan.
“Cerita-cerita dongeng ya seperti cerita rakyat, fabel, dan cerita-cerita dengan muatan edukasi pada anak lainnya. Lama-lama semakin saya belajar dan jadikan ini kegiatan profesional. Sampai kemudian diajak gabung ke Komunitas Kampung Dongeng Indonesia,” cerita Ade yang memiliki nama panggung Kak Ade ini.
Perempuan kelahiran 1978 ini mengakui jika saat ini permintaan mendongengnya tidak hanya di wilayah Malang Raya saja. Akan tetapi sudah pada lingkup nasional. Lebih banyak melayani permintaan mendongeng di Jawa Timur.
Maka dari itulah kini ia dipercaya menjadi Ketua Komunitas Kampung Dongeng Indonesia untuk Regional Jawa Timur.
“Di sini kami sering bersama-sama memberikan edukasi, dengan cara mendongeng kepada anak-anak ke berbagai daerah di Jatim. Tidak hanya mendongeng, biasanya saya lengkapi dengan kegiatan lainnya seperti menggambar dan permainan anak lainnya,” ungkap perempuan kelahiran Blitar ini.
Di tengah kesibukannya menjadi guru dan berkeliling mendongeng, Ade masih sempat memberikan ilmu psikolognya kepada yang membutuhkan. Ia juga membuka praktik psikolog klinis yang konsen pada kebutuhan-kebutuhan konseling kepada pasien anak hingga dewasa.
Ia kini bergabung di Hayunanto Medical Center yang berlokasi di Sengkaling. Kebanyakan Ade menangani anak-anak dengan kondisi autis atau autism hingga yang memilki kondisi speak delay (lamban berbicara).
“Sampai saat ini profesi psikolog masih berjalan. Di rumah saya juga membuka praktik, tetapi juga menangani di Hayunanto Medical Center. Dengan ilmu psikolog yang saya punya, saya juga bisa lebih mengenal dan mudah memahami cara seperti apa yang baik untuk membuat anak bisa fokus dan belajar lebih baik. Dan salah satunya dengan mendongeng,” pungkasnya. (sisca angelina/van)