Malang Posco Media, MALANG-Pujon menjadi salah satu kecamatan yang dikaruniai keindahan alam dan potensi wisata menjanjikan bagi wisatawan. Termasuk keberadaan sumber mata air yang ada disetiap desa. Salah satunya Telaga Madiredo yang berada di Desa Madiredo.
Telaga Madiredo ini terletak di Dusun Lebo. Kisah Anoman dan Telaga Madirejo menjadi cerita rakyat yang tersebar secara turun-temurun. Aura mistis terpancar kuat di dalam telaga.
Konon, dulu warga Dusun Lebo sempat mengfungsikan sumber air di telaga untuk saluran air bersih ke rumah-rumah, namun keluar banyak keanehan terhadap telaga. Akhirnya warga menghentikan kegiatan itu.
Kepala Pokdarwis Madiredo sekaligus Direktur Bumdes Madani Mahfud menyampaikan, bahwa telaga Madiredo ditemukan dan dikelola warga sejak tahun 2016. Sejak awal, mitos-mitos yang berkembang di masyarakat sudah banyak.
“Salah satunya beberapa orang percaya airnya jika digunakan mandi akan awet muda,” kata Mahfud, Rabu (9/2). Tempat tersebut akhirnya dikelola Pokdarwis, namun karena keterbatasan anggaran sehingga pengembangan berjalan perlahan.
Di lokasi, aura spiritual memang melekat di setiap sudutnya. Dikatakannya, pengunjung luar desa terkadang menggunakan lokasi Telaga untuk meditasi.
Selain urusan mistis, pemandangan di telaga ini amat indah. Telaga Madiredo punya latar alam pegunungan. Telaga ini menjadi destinasi wisata pemandian yang cukup banyak peminatnya. Air telaga yang jernih cocok untuk melepas lelah para wisatawan.
Destinasi itu juga belum dilaunching oleh Pemdes setempat karena masih belum rampung. Sementara belum ada tarif masuk ke lokasi, hanya biaya parkir saja. Biasanya telaga ramai dikunjungi saat hari libur seperti akhir pekan.
Namun, beberapa waktu terakhir memang tak banyak dikunjungi terlebih adanya pandemi Covid-19 dan kebijakan PPKM. Kelonggaran waktu itu lalu dimanfaatkan Pokdarwis dan Bumdes untuk menggarap sejumlah pembangunan fasilitas dan kelengkapan destinasi wisata.
“Kedepannya akan ada sejumlah pengembangan layaknya perluasan tempat dan taman bermain anak-anak. Rencananya akan dibuat taman tropis di sekitarnya. Sementara di bawah ada pemandian dan kafe yang masih persiapan,” tuturnya.
Kafe dan warung-warung makanan oleh warga sekitar mulai dibangun. Pemdes dan Pokdarwis berharap destinasi wisata ini dapat menjadi penarik pendapatan bagi warga setempat. “Semoga mengangkat ekonomi, Insyaallah Maret nanti akan dilaunching,” tukasnya.(tyo/agp)