MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU– Wali Kota Batu, Nurochman, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Batu dalam menciptakan iklim investasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Meski diketahui dengan keterbatasan lahan yang tersedia. “Hanya sekitar 40 persen wilayah Kota Batu yang dapat dialokasikan untuk investasi. Mengingat sebagian besar wilayah merupakan kawasan pemukiman, pertanian dan lahan sawah yang dilindungi,” ujar Nurochman kepada Malang Posco Media.
Dengan kondisi tersebut, Pemkot Batu memprioritaskan investasi yang selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan, termasuk ketaatan pada regulasi lingkungan, penyediaan ruang terbuka hijau dan pengelolaan air hujan melalui sumur resapan.
Dalam pandangan Wali Kota, langkah tersebut tidak hanya melindungi investasi dari risiko bencana. Tetapi juga memastikan APBD dapat dialokasikan untuk kepentingan masyarakat secara optimal.
Pemkot Batu sendiri telah melakukan terobosan kebijakan untuk mempercepat proses perizinan, termasuk penyesuaian Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dan Standar Nilai (SN). “Kami ingin menghilangkan persepsi lama bahwa perizinan di Batu sulit. Kini, tidak hanya satu konsultan yang terlibat, sehingga proses lebih transparan dan efisien,” tegas Cak Nur sapaan akrabnya.
Dari inovasi dan kemudahan investasi tersebut telah membuahkan hasil. Dimana investasi di Kota Batu mengalami peningkatan 100 persen dalam setahun, dari Rp 800 miliar pada Kuartal II 2024 menjadi Rp1,6 triliun pada Kuartal II 2025. “Ini bukti bahwa kemudahan perizinan dan komunikasi intensif dengan investor membuahkan hasil. Banyak lahan yang sebelumnya menganggur kini diaktivasi menjadi usaha produktif,” imbuhnya.
Wali Kota menekankan bahwa Pemkot akan melakukan pemantauan intensif selama 3-6 bulan ke depan untuk memastikan komitmen investor terwujud. Wali Kota juga mengingatkan semua pelaku usaha, tanpa terkecuali, untuk mematuhi regulasi daerah.
“Komunikasi yang kami fasilitasi harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata. Jika ada pelanggaran atau itikad tidak baik, tindakan tegas akan diambil. Kami memahami keinginan berbisnis, tetapi perlu ada pengertian bersama terhadap proses dan tantangan yang dihadapi pemerintah,” terangnya.
Dengan kebijakan yang jelas dan pengawasan ketat, Pemkot Batu bertekad menjadikan kota ini sebagai destinasi investasi yang unggul, tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. (eri/udi)