.
Thursday, December 5, 2024

Tempe Sabar, Beramal dengan Pilah Sampah; Hasil Penjualan Sampah Jadi Santunan Yatim Piatu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Tempat Pemilihan Sampah Barokah (Tempe Sabar) menebar kebaikan. Letaknya di  RT 07 RW 03 Kelurahan/Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Relawannya memilah sampah. Lalu dijual ke pengepul. Hasilnya diberikan kepada yatim piatu hingga duafa.

======

Tempe Sabar  berada di lahan milik warga. Dibangun berbentuk gubuk. Di sekelilingnya, terdapat berbagai jenis tanaman. Di antaranya, cabai dan singkong. Lahan itu disewa oleh para pengelola Tempe Sabar. Di sana, setiap Jum’at sedikitnya 20 relawan memilah sampah. Ketuanya bernama

Susianah Ita.

Tempe Sabar berdiri 14 Agustus 2022. Awal mula dibentuk karena masyarakat resah dengan sampah residu seperti botol dan pecahan beling. Lalu kerap dibuang ke sungai oleh warga. Jenis sampah ini sulit terurai. Akhirnya Ita, sapaan akrab Susianah Ita rundingkan dengan RT dan warga untuk membuat ‘Sedekah Sampah’.

“Karena kalau sedekah sampah, warga sudah tidak mengharapkan imbal baliknya,” tutur penggerak Sedekah Sampah tersebut.

Pengelola Tempe Sabar menerima semua jenis sampah. Mulai dari kertas, kardus, kantong plastik, bungkus snack makanan, sachet, botol, hingga pecahan kaca. “Pengepul yang bekerjasama dengan kami menerima semua jenis sampah. Kalau di tempat lain, biasanya menerima jenis sampah yang laku saja,” sambungnya.

Sudah enam kali pengelola menyetor sampah yang sudah dipilah selama setahun. Totalnya 3,5 ton. Dijual kepada pengepul dari Singosari. Hasilnya, diberikan sebagai santunan yatim piatu hingga duafa dari warga RT 07 RW 03 Kedungkandang. Kendati Tempe Sabar baru berumur satu tahun berjalan, pengelola telah menggelar santunan dua kali dari hasil penjualan sampah.

“Pertama, kami memberikan santunan saat halal bihalal setelah lebaran lalu. 22 orang kami berikan. Di antaranya, 16 anak yatim piatu, tiga duafa, dan enam  petugas kebersihan,” urai Ita.

Santunan kedua  saat peringatan hari jadi Tempe Sabar. Digelar  Minggu (13/8) lalu. Ada tiga  petugas kebersihan, empat  duafa, dan empat anak yatim piatu diberikan santunan, berupa sembako.

Dikatakan Ita, selama satu tahun, hasil penjualan sampah  mencapai sekitar Rp 10 juta. Selain memberikan santunan kepada yang membutuhkan, juga digunakan untuk biaya operasional.

Dijelaskan Ita, jenis sampah harganya variatif. Perempuan usia 45 tahun itu mencontohkan, tutup botol kemasan air mineral berwarna yang sudah dipilah, harganya Rp 15 ribu per kilogram (kg). Sedangkan, kardus harganya Rp 1.400 ribu per kg. Namun, harga ini tidak selalu sama. Kadang turun dan kadang naik.

Tempe Sabar telah mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Melalu daring, pihak kementerian sempat mengikuti acara peringatan hari terbentuknya Tempe Sabar. Selain itu, Tempe Sabar mendapat kunjungan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Selasa (22/8) lalu.

“Untuk ke depannya, kami ingin ada pelatihan dan pendampingan untuk berbagi ide-ide,” terangnya.

Ketua RT 07 RW 03 Kedungkandang Hadi Prayitno menambahkan, antusias warga cukup tinggi. Dikatakannya, 60 persen warga RT 07 berpartisipasi dalam ‘Sedekah Sampah’. Sisanya, warga masih secara komunal. Kemudian, petugas kebersihan yang mengambil sampahnya.

“Antusias warga untuk memilah sampah tinggi, kemudian disetorkan ke pos pengumpulan sampah (Tempe Sabar). Sisanya masih komunal. Mengumpulkan di setiap titik, tidak dipilah. Kemudian kami yang mengambil,” pungkasnya. (den/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img