MALANG POSCO MEDIA – Sejumlah jenis makanan mengandung boraks, formalin dan rhodamin ditemukan di Pasar Singosari, Rabu (29/3) kemarin. Itu ditemukan saat Komisi IX DPR RI mengunjungi pasar tersebut. (baca grafis)
Kunjungan Komisi IX DPR RI dalam rangka memantau keamanan pangan yang ada di Kabupaten Malang. Jenis makanan yang ditemukan mengandung bahan berbahaya itu langsung ditarik.
“Langsung ditarik dari pasaran tadi. Seperti ikan asin, kerupuk bawang, kerupuk puli, agar tidak dijual ke masyarakat, karena membahayakan,’’ kata Krisdayanti anggota Komisi IX DPR RI.

Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI
di Pasar Singosari
Pihak yang Diajak
BPOM RI
Bupati Malang HM Sanusi
Hasil Kunjungan
Temukan makanan mengandung bahan berbahaya.
37 Sample Makanan Diuji Laboratorium oleh BPOM
13 sample mengandung boraks.
8 sample makanan mengandung formalin.
2 mengandung rhodamin.
Tindakan Bupati HM Sanusi
Melarang penjualan makanan yang mengandung bahan berbahaya.
Meminta Disperindag mengetatkan pengawasan makanan dan minuman.

KD, sapaan populer Krisdayanti menyesalkan adanya jenis makanan yang mengandung zat layak dikonsumsi itu. Apalagi sekarang sedang Bulan Ramadan.
Ia mengajak pedagang agar tidak menjual makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. KD juga meminta masyarakat agar lebih berhati-hati mengonsumsi makanan.
Dia berharap setelah kunjungan tersebut, Bupati Malang HM Sanusi yang ikut kunjungan ke Pasar Singosari bekerjasama dengan BPOM Surabaya sidak ke pasar.
Kunjungan anggota Komisi IX DPR RI kemarin juga menemukan makanan siap saji dengan warna menarik. Diduga menggunakan zat pewarna yang juga berbahaya.
“Pak Bupati bisa bekerja sama dengan BPOM untuk bisa lebih sering sidak pasar, terutama Pasar Singosari ini,’’ pesan KD.
Saat kunjungan kemarin, Komisi IX DPR RI bersama BPOM membawa mobil laboratorium. Wakil rakyat yang juga artis ini menyebutkan dengan adanya mobil laboratorium BPOM Surabaya dapat dilakukan tindakan cepat. Juga melakukan tindakan preventif supaya masyarakat lebih berhati-hati.
Temuan adanya kandungan bahan berbahaya pada makanan yang dijual di Pasar Singosari dibenarkan Kepala Balai Besar POM Surabaya Rustyawati, Apt. M.Kes, Epid. Di tempat yang sama, Rustyawati mengatakan kemarin pihaknya mengambil 37 sampel. Mulai dari kerupuk puli, kerupuk bawang, ikan asin, dan cumi-cumi. Dari 37 sampel makanan itu, 23 di antaranya dipastikan mengandung bahan berbahaya seperti boraks, formalin dan rhodamin. Itu setelah pihaknya melakukan uji laboratorium yang dilaksanakan di mobil BPOM Surabaya.
Zat yang ditemukan di sample makanan itu dikatakan Rustyawati sangatlah berbahaya jika dikonsumsi terus menerus. Namun demikian, Rustyawati enggan mengatakan dampak terhadap manusia saat mengonsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya.
“Yang jelas setelah ada temuan ini kami akan telusuri hingga ke produsennya. Kami juga sudah ketemu prosuden krupuk puli yang mengandung boraks ada di wilayah lain. Prinsipnya kami akan telusur hingga ke produsennya. Kami kan sudah mendata mereka belinya dari mana, kemudian kami akan telusur ke atas sampai ke produsennya,’’ urainya.
Dia mengatakan untuk makanan yang diuji samplenya yakni cairan. Sementara itu sample Rodamin itu kelihatan yang cairan atasnya tampak warna pink.
Sementara itu Bupati Malang HM Sanusi menanggapi serius temuan zat berbahaya pada sejumlah makanan di Pasar Singosari. Ia meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan terus melakukan pengawasan. Selain itu juga melakukan pembinaan agar masyarakat paham.
“Bahwa boraks dan sejenisnya yang membahayakan, tidak boleh di campur dalam makanan,’’ ungkapnya.
Permintaan terkait kerjasama dengan BPOM pun dikatakan Sanusi siap direalisasikan. “Kami akan tingkatkan kerjasama dengan BPOM. Habis ini Disperindag akan saya minta sidak ke pasar-pasar dengan di dampingi BPOM. Tidak hanya di Pasar Singosari saja melainkan semua pasar di Kabupaten Malang,’’ ungkapnya.
Hal yang sama juga dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang Mahila Surya Dewi. Kepada Malang Posco Media, ia memastikan siap melaksanakan pemantauan dan pengamanan.
“Kami juga bekerjasama dengan BPOM untuk melakukan pengawasan dan pengamanan makanan yang beredar. Kami berharap ke depan tidak ada lagi bahan makanan yang mengandung zat-zat berbahaya,” jelasnya.
Kunjungan Komisi IX DPR RI kemarin dipimpin Emanuel Melkiades Laka Lena. Kehadiran KD mengundang perhatian. Apalagi anggota DPR RI dari Dapil Malang Raya ini sempat berbelanja sayur di lapak salah satu penjual sayur di pasar tersebut. (ira/van)