spot_img
Monday, June 30, 2025
spot_img

Terapkan Digitalisasi, Berdayakan Masyarakat dan Jaga Budaya, Desa Giripurno Raih 3 Penghargaan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu meraih tiga penghargaan dari Pemkot Batu. Tiga penghargaan tersebut meliputi penghargaan terinovatif kedua kategori Pemdes, Penghargaan Pemberdayaan Masyarakat terinovatif keenam dan penghargaan Kiai Tani Terinovatif 3.

Kepala Desa Giripurno Suntoro mengatakan bahwa penghargaan yang diraih berkat inovasi yang telah dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu inovasi yang telah ditelurkan juga terus dikembangkan.

“Untuk penghargaan terinovatif kedua kategori Pemdes yang kami raih karena inovasi sistem pelayanan administrasi digital. Contohnya untuk administrasi surat menyurat sudah kami lakukan secara digital mulai 2017 dan dikembangkan 2019 sampai sekarang,” ujar Suntoro kepada Malang Posco Media, Senin (21/10) kemarin.

Selain surat menyurat, pihaknya juga melakukan TTD secara digital. Pemdes Giripurno mencatat pada, Senin (21/10) kemarin saja ada 46 surat digital masuk dengan total mulai Januari 2.677 surat digital, kecuali surat keterangan waris.

Surat digital yang telah dilakukan seperti keterangan usaha perolehan hak atas tanah hingga surat-surat permohonan semua digital. Sebenarnya pihaknya mencatat seluruh Desa/ Kelurahan di Kecamatan Bumiaji telah menggunakan surat digital, namun Desa Giripurno menjadi desa yang memiliki jenis surat menyurat paling lengkap.

“Kemudian penghargaan kedua adalah Pemberdayaan Masyarakat yang meraih terinovatif 6 melalui pemanfaatan aliran sungai untuk pembesaran ikan. Aliran sungai tersebut dikelola oleh masyarakat dan hasilnya untuk masyarakat,” ungkapnya.

Terakhir adalah penghargaan sektor pertanian yang meraih terinovatif 3 melalui program Kiai Tani. Program ini menggabungkan pertanian organik dan kebiasaan kebudayaan zaman dulu. Misal ketika warga akan bercocok tanam harus cari hari baik dan melakukan slametan terlebih dahulu sehingga kebudayaan tetap terjaga. Selain itu ketika musim tanam harus seragam.

“Gampangannya warga Giripurno menerapkan pranata mangsa atau sistem penanggalan atau kalender yang digunakan masyarakat Jawa untuk menentukan musim bercocok tanam, menangkap ikan, dan aktivitas pertanian lainnya. Pranata mangsa merupakan kearifan lokal yang didasarkan pada ilmu astronomi dan peredaran matahari,” pungkasnya.(eri/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img