MALANG POSCO MEDIA-Sepekan jelang puncak haji, hampir 200 ribu jemaah Indonesia telah berada di Makkah Al Mukaramah. Masjidil Haram menjadi lokasi yang paling banyak dituju jemaah haji selama di tanah kelahiran Nabi.
Untuk memfasilitasi mobilitas jemaah haji Indonesia menuju Masjidil Haram, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyediakan 450 armada Bus Shalawat yang beroperasi selama 24 jam.
Seperti dilaporkan wartawan Malang Posco Media, Buari dari Kota Makkah, hadirnya Bus Shalawat ini cukup membantu jemaah. Lantaran jemaah dapat dengan leluasa bila ingin pergi beribadah di Masjidil Haram. Begitu keluar hotel, langsung dijemput Bus Shalawat, gratis. Begitu kembalinya dari Masjidil Haram, langsung turun depan hotel.
“Alhamdulillah sangat membantu adanya bus ini, gratis tanpa biaya, pulang pergi ke Masjidil Haram, kalau naik taxi ya per orang sekitar 15 riyal, AC nya juga dingin, bisa setiap saat selalu ada di depan hotel,” ungkap Rizka Alifia, salah satu jemaah asal Kabupaten Malang yang rutin ke Masjidil Haram.
Namun menjelang puncak haji, jemaah disarankan untuk beribadah di pemondokannya saja. Pasalnya, akan ada penyesuaian masa operasional bus Shalawat saat puncak haji.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Transportasi PPIH Daerah Kerja Makkah Syarif Rahman. “Bus Shalawat itu akan berhenti operasional pada tanggal 5 Zulhijah atau 11 Juni 2024. Mulai tanggal 5 sampai 8 Zulhijah, atau saat jemaah mulai diberangkatkan ke Arafah, aktivitas ibadahnya cukup di pemondokan saja,” tutur Syarif Rahman di Makkah.
“Menjelang puncak perhajian itu memang diberhentikan sementara, karena bus-bus itu akan ditarik. Selurunya akan digunakan untuk layanan shuttle Armuzna, mulai dari Makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina dan ke Makkah,” imbuhnya.
Selain disiapkan untuk melayani jemaah di Armuzna, tambah dia, Bus Shalawat itu diberhentikan sementara agar jemaah bisa menyiapkan diri secara fisik.
“Supaya jemaah juga memahami supaya mereka banyak istirahat di tempat akomodasi untuk menyiapkan diri secara fisik mental dan kesehatan menuju puncak haji,” kata Syarif.
Syarif menambahkan, Bus Shalawat akan kembali beroperasi lagi melayani jemaah ke Masjidil Haram pada 14 Zulhijah 1445 H atau 20 Juni 2024 pukul 00.30 WAS. “Usai puncak haji, Bus Shalawat akan kembali dioperasikan untuk melayani jemaah yang akan melaksanakan thawaf ifadah, thawaf wada, maupun salat lima waktu di Masjidil Haram,” terang Syarif. (bua/jon/van)