Malang Posco Media, KOTA BATU- Proyek Nasional Pembangunan Pasar Induk Kota Batu telah terealisasi 93,67 persen. Hal itu disampaikan oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai seusai meninjau proses pembangunan pasar bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang terletak di Jalan Dewi Sartika Sabtu (25/3) lalu.
“Pembangunan Pasar Induk Among Tani Batu terealisasi 93,67 hingga saat ini. Pekerjaan yang belum dituntaskan antara lain pekerjaan taman dan paving, pemadatan jalan serta pekerjaan tangga penghubung,” ujar Aries.
Dari progres tersebut, pihaknya optimis Pasar Tradisional terbesar di Indonesia dengan luas 34.060 meter persegi akan selesai tepat waktu bulan Mei depan. Oleh karena itu ia berharap dukungan dari Gubernur Jatim untuk memberikan arahan sebelum pasar benar-benar beroperasi dan dipergunakan oleh pedagang. “Kehadiran Ibu Gubernur tentunya menjadi kebanggaan bagi kita semua. Terutama perhatian beliau terhadap pembangunan Pasar Induk Kota Batu. Kami memohon arahan beliau sebelum nantinya pasar ini akan beroperasi dan dipergunakan oleh pedagang,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta peran aktif Bank Jatim dalam mendampingi para pedagang Pasar Induk Among Tani. Pendampingan bertujuan agar para pedagang tidak terjerat rentenir.
Selain itu, Khofifah meminta agar ada kolaborasi antara perbankan daerah dengan pedagang di salah satu pasar. Dengan begitu perbankan bisa memberikan dukungan ke pedagang berupa akses bagi pedagang, dan perbankan stanby bagi pedagang yang membutuhkan pembiayaan. “Jadi ini akan membantu pedagang yang kulakan dengan didukung oleh Bank Jatim. Misal pedagang bisa pinjam maksimal tiga hari. Kemudian pada hari keempat harus terselesaikan dulu pinjaman awal baru boleh pinjam berikutnya. Mekanisme ini pernah saya temui di salah satu kota yang saya datangi dan berjalan dengan baik. Ini membantu pembiayaan,” ungkapnya.
Selain itu Khofifah juga menjelaskan jika pembangunan pasar merupakan usulan Ibu Dewanti Rumpoko. Saat itu Pemda diminta mengindentifikasi kebutuhan daerah dalam percepatan pemulihan ekonomi Jawa Timur yang dituangkan dalam Perpres 80 Tahun 2019.
Usulan pembangunan pasar ini, selain untuk percepatan pertumbuhan ekonomi, juga untuk mengurai kemacetan, salah satunya sebagai one stop service bagi wisatawan. Ia juga mengagumi desain pasar yang sangat indah, equal treatment dan ramah lingkungan, dan sudah terhubung dengan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), dan tidak semua pasar memiliki IPAL.
Khofifah berharap pasar bisa selesai tepat waktu pada Mei 2023. Ia juga menyatakan kemungkinan Presiden RI, Joko Widodo akan meresmikan Pasar Induk Among Tani Kota Batu yang memiliki 3 lantai dengan jumlah los sebanyak 934 unit dan kios 1696 unit. (eri/udi)