MALANG POSCO MEDIA – Terima kasih para kontestan Pilkada di Malang Raya. Apapun hasilnya, Pilkada sudah dilakukan serentak, Rabu (27/11) kemarin. Yang menang jangan cepat-cepat mengklaim menang. Yang kalah juga jangan cepat-cepat menyerah. Meskipun hasil quick count sudah bermunculan kemarin dengan hasil yang beragam. Yang terpenting, semua harus sabar, menahan diri menunggu proses penghitungan tuntas hingga akhir yang dilakukan oleh KPU. Masing-masing Paslon, tim sukses dan para pendukung dan simpatisan harus sama-sama tenang. Tidak terburu-buru merayakan pesta kemenangan yang ujungnya justru menimbulkan persoalan.
Bagi masyarakat, kita semua harus berterima kasih kepada para paslon. Paling tidak, berkat merekalah demokrasi di Malang Raya, baik di Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu terselamatkan. Pilkada berjalan dengan kontestan yang ada. Baik itu dua pasangan maupun tiga pasangan calon.
Tidak ada yang sampai hanya calon tunggal. Dan lawannya adalah kotak kosong. Ini yang paling penting diapresiasi oleh masyarakat dan seluruh partai politik. Bahwa para Paslon rela mengikuti kontestasi Pilkada yang tidak mudah dan murah. Mereka bekerja keras, baik tenaga, pikiran bahkan harta benda. Semua dipertaruhkan demi mengikuti Pilkada di Malang Raya.
Semua tahu, biaya politik mahal. Salah satunya untuk mengikuti kontestasi Pilkada, termasuk di Malang Raya. Tak ada yang gratis. Tak ada yang tak pakai uang. Artinya untuk mengikuti tahapan Pilkada, masing-masing Paslon harus punya modal uang yang sangat banyak. Paslon butuh tim sukses, posko pemenangan, branding, kampanye dan sosialisasi yang melibatkan massa.
Artinya segala kegiatan sosialisasi ke masyarakat itu membutuhkan uang. Kalau tidak uang pribadi, maka akan ada pihak-pihak yang mensupport paslon tersebut. Dan itu terlaporkan ke KPU. Uang di sini yang riil untuk segala kebutuhan kegiatan demi memenangkan paslon. Stok uangnya bisa puluhan, bahkan ratusan Miliar. Dan itu bisa menang. Bisa Kalah.
Terima kasih WALI, Abadi, HC-Ganis, Nurochman-Heli, Gumelar-Rudi, Krida, Abah Sanusi-Lathifah dan Abah Gun-dr Umar. Anda semua adalah pahlawan yang menyelamatkan demokrasi di Malang Raya.(*)