MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Brawijaya menerima kunjungan dari Kementerian Pendidikan, Kerajaan Saudi Arabia (KSA). Rombongan ini diterima oleh Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si, M.Si, Ph.D MedSc bersama Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Internasionalisasi, Andi Kurniawan S.Si, M.Eng., D.Sc dan segenap Dekan fakultas di Ruang Jamuan Gedung Rektorat, Universitas Brawijaya, Kamis (9/2).
Turut hadir dalam pertemuan awal itu antara lain Dr Abdulrahman Ali M Alamri, Dr Sami Abdulrahman H Alharbi dari Kementerian Pendidikan KSA. Sedangkan delegasi dari Universitas Madinah yakni Dr Ibrahim Salem N Alsaedi dan delegasi dari Universitas Ummul Alquro yakni Dr Hasan Abdulhamid A Bukhari.
Menurut Alamri, kedatangan perwakilan KSA ke Indonesia ini adalah untuk berdiskusi tentang kemungkinan kerja sama.
“Kehadiran kami disini adalah untuk berdiskusi mengenai kemungkinan kerja sama dalam penelitian, juga untuk membuka kemungkinan kolaborasi antara Saudi Arabia dan mitra di Indonesia dan membuka kesempatan seluas-luasnya dalam bidang akademik,” ujarnya.
Rektor UB Prof. Widodo, S.Si, M.Si, Ph.D MedSc pun menyambut hangat kehadiran rombongan KSA ini di Kota Malang. “Sebuah kehormatan bagi Universitas Brawijaya untuk menyambut mitra kami dari Kerajaaan Saudi Arabia untuk berkolaborasi dalam kegiatan akademik, penelitian, riset dan teknologi serta bertukar ide dan akses untuk sivitas kami,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa Universitas Brawijaya merupakan rumah bagi lebih dari 70.000 mahasiswa yang tersebar dalam 5 Program Diploma, 77 Program Sarjana, 42 Program Magister, 23 Program Doktor, 18 Program Spesialis, 9 Program Profesi yang semuanya didukung oleh 1.002 Doktor dan 238 Guru Besar.
“Kami memiliki suasana akademik yang kuat, budaya penelitian, dan program pengembangan masyarakat. Secara akademis, lebih dari 60 program studi kami mendapatkan akreditasi internasional dari AQAS, ASIIN, IABEE, ABEST, AUNQA dan masih banyak lagi. Tahun ini, kami menargetkan mengirimkan sekitar 14.000 mahasiswa untuk melakukan pengabdian masyarakat di 1.000 desa di Jawa Timur,” terang Prof. Widodo.
Kepada rombongan KSA, Rektor UB juga meyakinkan bahwa kampus yang dipimpinnya adalah salah satu Universitas Negeri terkemuka di Indonesia. Disampaikannya UB saat ini menduduki peringkat 800+ dalam QS World University Rankings 2023. UB menduduki peringkat 2 pada Times Higher Education (THE) World University Rankings 2020. UB juga menduduki peringkat 3 di Indonesia dan 956 secara global pada peringkat universitas dunia Webometrics pada Januari 2022.
“Tentu saja, kami bertujuan untuk mencapai pengakuan yang lebih tinggi dalam waktu dekat. Namun, hal itu bisa dilakukan dengan memperkuat kerja sama dengan pemerintah, universitas mitra, dan industri dari dalam dan luar negeri. Oleh karena itu, kami sangat senang Universitas dari Arab Saudi datang ke Indonesia untuk menandatangani MOU sebagai titik awal kolaborasi yang menarik,” jelas Prof. Widodo.
“Sebagai Rektor, kolaborasi ini saya dukung sepenuhnya, khususnya di bidang akademi, riset dan inovasi. Kami harap kedua kampus dapat memiliki beragam kegiatan baik akademik maupun non akademik di masa depan. Karena masa depan yang lebih baik datang dari apa yang kita hasilkan hari ini,” pungkasnya. (adv/bua)