MALANG POSCO MEDIA- Urusan lalu lintas (lalin) di wilayah Polres Malang merupakan tanggung jawabnya. Selain memimpin satuan, senantiasa siaga dan beri pelayanan terbaik kepada masyarakat. AKP Agnis Juwita Manurung, SIK MM M.Si selalu siap menjalankan tugasnya.
Wanita asal Banjarmasin ini harus mengetahui kondisi arus lalin di wilayah Polres Malang kapan pun. Belum lagi kelancaran arus lalin, keamanan maupun kenyamanan pengendara.
Itu hanya beberapa dari sederet tugas Agnis sebagai Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Malang. Ia mengemban tugas ini sejak pertengahan Juli lalu.
Polisi wanita kelahiran 6 Agustus 1992 ini adalah sosok tangguh. Merintis karir sebagai polisi saat lulus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2013, beberapa kali ditugaskan di sejumlah tugas penting dalam sejumlah satuan kepolisian.
Terutama di satuan jajaran Polda Jawa Timur. Mulai Kanit Dikyasa Polres Malang, Kanit Registrasi dan Identifikasi Polres Jember hingga berdinas di Ditlantas Polda Jatim. Juga pernah ditugaskan sebagai Kapolsek Sedati Polresta Sidoarjo.
Inspirasinya yakni tak jauh dari peran perempuan yang harus setara dengan pria. Polwan salah satu jalan yang dipilih. Meski berat, dukungan keluarga yang mengalir positif meyakinkannya hingga akhirnya menjadi seperti sekarang. Agnis tahu apa yang diembannya bukan persoalan ringan. Ia lalu berkaca pada senior- senior polwan yang banyak meraih prestasi, bahkan menjadi jenderal.
“Banyak polwan yang sekarang sudah jenderal, senior-senior saya yang menginspirasi sehingga saya bisa terjun ke polisi,” ucap Agnis di kantornya.
Alumnus SMAN 7 Banjarmasin itu mendambakan pekerjaan yang dicintainya mampu diamalkan untuk sesama. “Polri Membuka ruang yang sangat luas bagi perempuan, tak membeda-bedakan gender baik polisi laki-laki (polki) maupun polwan, sehingga saya juga bisa lebih yakin,” ujarnya.
Agnis pernah tercatat sebagai pemimpin wanita satu-satunya di lingkungan polsek wilayah hukum Polresta Sidoarjo sejak tahun 2020. Dia harus memiliki sikap tegas namun tetap menghargai anggotanya.
Selain para senior polwan, ia juga mengambil keteladan sosok pejuang wanita Raden Ajeng (RA) Kartini. Keteladanan perjuangan RA Kartini dalam persamaan hak atau emansipasi wanita itulah yang juga menjadi salah satu alasan dirinya menjadi anggota polisi
“Saat saya memutuskan menjadi polwan, saya menyadari pekerjaan ini bukan sekadar membawa kebanggaan di pundak saya dan bukan pekerjaan yang mudah. Tapi tekad saya bulat dan restu serta dukungan kedua orangtua yang menyetujui saya masuk Polri,” kata Agnis.
Lebih jauh, anak kedua dari dua bersaudara dari Alm W. Manurung dan Dorianna Siahaan ini mengungkapkan jika sudah biasa saat menjadi polisi wanita dan mendapat tugas yang sama dengan polisi laki-laki.
“Dengan tugas yang sama sebagai anggota Polri, sebagai wanita (polwan) kami mempunyai tanggung jawab sosial dan budaya sebagai kaum perempuan, namun diwajibkan mengayomi dan melindungi masyarakat dengan tugas kepolisian. Itu tanggung jawab saya sebagai anggota Polri,” ungkapnya.
Kisahnya menginsipirasi kaum hawa pada umumnya berani mengekspresikan diri. Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial dan sama-sama terlibat mengabdi bagi kepentingan masyarakat patut dicontoh sebagai sosok yang tangguh.
Wanita ramah ini memberikan pesan kepada perempuan untuk menjadi sosok-sosok wanita yang bisa diandalkan dan tidak berdiam diri.
“Untuk seluruh perempuan di semua lini, jangan menyerah atau putus asa. Selama kita bekerja dengan baik dan benar jangan takut untuk maju. Selama kita bekerja dengan hati jangan takut untuk memulai karena pasti akan ada jalan. Apabila sekitar tidak membalasnya Tuhan yang akan membalas pada waktunya, terus berbuat dan jangan berdiam diri,” pungkasnya. (tyo/van)