spot_img
Wednesday, March 26, 2025
spot_img

Terminal Arjosari Siap Hadapi Lonjakan Pemudik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Memasuki H-7 Idul Fitri 1446 H, arus mudik di Terminal Arjosari, Kota Malang, mulai mengalami peningkatan. Data menunjukkan lonjakan jumlah penumpang untuk angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sekitar 2 persen sampai -3 persen dibandingkan hari biasa, sementara untuk angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan pada H-1 Lebaran.

Kepala Terminal Arjosari, Maria Margaretha, S.E., M.AP, memastikan kesiapan terminal dalam menghadapi lonjakan pemudik. Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang, termasuk peningkatan fasilitas dan pengecekan rutin kendaraan.

-Advertisement- Satu Harga Tiga Media

“Keamanan dan kenyamanan terminal sudah kami siapkan. Landasan sudah rapi, penerangan cukup terang, serta ruang tunggu yang nyaman dengan fasilitas sofa. Selain itu, setiap hari kami melakukan ramp check terhadap minimal 20 kendaraan untuk memastikan kelayakan operasional bus,” ujar Maria.

Ia juga menegaskan bahwa puncak arus mudik untuk bus AKAP diperkirakan terjadi pada H-4 hingga H-3, sementara AKDP akan mencapai lonjakan tertinggi pada H-1.

“Biasanya, kepadatan tertinggi untuk AKDP terjadi pada H-1. Sementara itu, rute Blitar setiap tahunnya memang menjadi yang paling padat,” tambahnya.

Di sisi lain, Maria juga menyampaikan bahwa banyak pemudik memilih program mudik gratis yang diselenggarakan oleh beberapa instansi, seperti Pemerintah DKI Jakarta, Banten, dan Kementerian Perhubungan. Hal ini membantu mengurangi kepadatan penumpang di terminal.

“Penumpang yang menggunakan layanan bus AKAP tetap terangkut semua. Banyak yang memilih mudik gratis sehingga jumlah pemudik di terminal relatif lebih terkelola dengan baik,” jelasnya.

Terkait dengan kesiapan angkutan Lebaran, Maria menyatakan bahwa pengelola terminal terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik.

“Selain pengecekan kendaraan, kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pengemudi. Kerja sama telah dilakukan dengan Jasa Raharja dan Dinas Kesehatan untuk memastikan sopir dalam kondisi prima sebelum berangkat,” katanya.

Selain itu, kenaikan tarif bus sudah mulai berlaku sejak 24 Maret 2025. Setiap Perusahaan Otobus (PO) menerapkan tarif yang berbeda, dengan kenaikan bervariasi antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

Sementara itu, Kaka Riandivari (20), mahasiswa UIN Malang yang hendak mudik ke kampung halamannya di Cilegon, mengaku memilih mudik lebih awal bukan karena menghindari kepadatan, tetapi karena menyesuaikan jadwal liburnya.

“Sebagai mahasiswa, saya sibuk dan baru bisa pulang sekarang. Mudik ramai itu sudah biasa, bukan hal yang mengejutkan. Yang penting bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga,” ujarnya.

Pihak terminal juga telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk arus balik Lebaran, termasuk pengawasan terhadap bus tambahan yang menggunakan izin insidentil. Bus pariwisata yang digunakan untuk angkutan mudik akan melalui ramp check ketat sebelum diizinkan beroperasi.

Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, Terminal Arjosari optimis dapat melayani pemudik dengan aman dan nyaman serta memastikan kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini. (mg/aim)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img