.
Sunday, December 15, 2024

Teroris Rancang Bom Bunuh Diri di Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Pelakunya Digerebek Densus 88 AT di Kota Batu

Sudah Siapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi, Incar Dua Tempat Ibadah

MALANG POSCO MEDIA– Ayo tingkatkan kewaspadaan dini. Malang Raya masih jadi incaran teroris. Terbaru Densus 88 AT Polri bersama Polda Jatim mengamankan teroris di Kota Batu. Mereka sudah sempat susun rencana bom bunuh diri di dua tempat ibadah di Malang dengan  bom berdaya  ledak tinggi.

Penggerebekan dilakukan Rabu (31/7) malam di perumahaan Bunga Tanjung  Dusun Jeding Desa Junrejo Kecamatan Junrejo, Kota Batu.  Selain mengamankan tiga terduga teroris petugas juga melakukan penggeledahan dan olah TKP selama tujuh jam di rumah yang ditempati terduga pelaku teroris.

Hasilnya tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri  menetapkan satu tersangka dari tiga orang yang diamankan. Kemudian mereka juga berhasil menemukan bahan kimia yang digunakan untuk membuat bahan peledak berdaya tinggi   dan casing bom.

“Tim Jibom sudah melakukan sterilisasi sejak 31 Juli  pukul 20.00 WIB (versi lain menyebut pukul 20.30)  di rumah terduga. Tadi pagi (1/8) sekitar pukul 07.00 WIB, Tim Labfor juga sudah bekerja melakukan pencarian dan pengumpulan barang bukti sesuai dengan SOP,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, kemarin.

Selain itu, Kabid Humas Polda Jatim juga menyampaikan bahwa Tim Inavis dan penyidik melakukan inventarisasi barang bukti yang ada di TKP. Kemudian juga mengumpulkan beberapa barang bukti yang ada, termasuk pengambilan sidik jari maupun DNA untuk proses penyidikan lebih lanjut.

“Hasil penggeledahan ada beberapa temuan.  Ada bahan kimia yang digunakan untuk membuat bahan peledak, peralatan pembuatan bahan peledak dan casing bom,” ungkapnya.

Sementara itu Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko juga memastikan terduga teroris yang diamankan di Kota Batu merupakan jaringan ISIS.

“Mereka merupakan kelompok atau simpatisan teroris Daulah Islamiyah yang berafiliasi dengan ISIS. Salah satu terduga berinisial HOK (19). Dari hasil penyelidikan pelaku diduga hendak melakukan aksi bunuh diri di tempat ibadah dengan menggunakan bahan peledak berdaya ledak tinggi,” imbuhnya. Sedangkan dua tempat ibadah yang diincar tidak disebutkan secara detail. Namun disebutkan berlokasi di Malang.

Trunoyudo menegaskan bahwa penggeledahan yang dilakukan di Dusun Jeding  Desa Junrejo  Kecamatan Junrejo merupakan hasil pengembangan dari penangkapan terhadap HOK.

“Sedangkan dari penggeledahan yang dilakukan dengan melibatkan tim penjinak bom dan tim laboratorium forensik Polda Jawa Timur ditemukan satu botol cairan bahan peledak, katapel dan toples berisi gotri,” paparnya.

Disisi lain, Trunoyudo menerangkan jika tempat yang dihuni pelaku adalah rumah sewa. Informasi sementara yang didapat pelaku menyewa selama 2 tahun dan sudah ditempati 1,5 tahun.

Akibat perbuatannya pelaku dijerat dengan Pasal 15 Jo Pasal 7 dan atau Pasal 9 Undang-Undang Nomor 5 tahun 2018 tentang perubahan atas UU Nomor 15 tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti UU  nomor 1 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Sementara itu, Ketua RT 1 RW 8, Dusun Jeding, Desa Junrejo, Yulianto mengatakan,  Rabu (31/7) malam ketiga terduga teroris itu ditangkap sekitar pukul 20.30 WIB. Sebagai Ketua RT, ia turut dilibatkan dalam proses olah TKP sebagi saksi jalannya proses penyelidikan.

Yulianto menceritakan terduga teroris yang diamankan tim Densus 88 dikenal masyarakat secara pribadi tertutup dan sering berpindah-pindah kontrakan. Meski tertutup, terduga sangat respon ketika diminta bantuan untuk kegiatan RT.  “Untuk keseharian keluarga tersebut cukup tertutup. Jadi kami tidak  mengetahui secara pasti apa kegiatan sehari-hari keluarga ini. Yang saya tahu di rumah kontrakan itu mereka tinggal bertiga. Terdiri dari suami, istri dan seorang anak laki-laki” ungkapnya.

Dari data yang dimiliki Yulianto hanyalah KK. Diketahui mereka berasal dari Jakarta. Kemudian tinggal di Junrejo untuk bekerja. Namun bekerja apa, Yulianto tidak mengetahui. (eri/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img