MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Nahas menimpa Nakhrowi, 66, warga Jalan Terusan Putra Yudha Kota Malang. Dia yang bekerja sebagai buruh tani, hanyut selama 18 jam di sungai Metro, Rabu (10/5) malam. Tubuhnya ditemukan sudah tidak bernyawa, di bantaran sungai Metro, Jalan Klayatan Gang II Kota Malang, kemarin.
Koordinator Lapangan Tim SAR Gabungan, Ainul Makhdin mengatakan, bahwa pihaknya mendapatkan laporan sehari sebelumnya sekitar pukul 21.45. Dari laporan tersebut, korban diketahui hanyut sekitar pukul 15.00. “Kami mendapatkan laporan adanya kecelakaan sungai. Kemudian, sekitar pukul 23.30, kami tiba di lokasi kejadian,” terangnya.
Dibantu sekitar 45 relawan Malang, pencarian pun dilakukan. Termasuk kemarin pagi, tim SAR melakukan penyisiran di pinggir sungai. “Sulit melakukan penyisiran dengan perahu karena kondisi sungai yang dangkal,” ungkap Ainul, sapaannya. Saat itulah, sekitar pukul 09.15, ditemukan tubuh pria tergeletak di sungai.
“Korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal, sejauh tiga kilometer dari titik lokasi dilaporkan hilang,” lanjutnya. Korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup, mengenakan pakaian lengkap sesuai ciri-ciri yang dikantongi tim. “Jenazah korban tersangkut di bantaran sungai,” papar dia lagi.
Tim SAR gabungan ini pun mengevakuasi tubuh Nakhrowi dengan menggunakan kantong jenazah, lalu membawanya ke IKF RSSA Malang. Kondisi tubuh pria ini dalam kondisi utuh, dan hanya terlihat beberapa luka gores yang diduga akibat terseret arus sungai serta benturan dengan bebatuan saat hanyut.
Salah seorang warga sekitar lokasi kejadian bernama Tia, 40, mengatakan bahwa korban ini diketahui terpeleset saat menyeberang sungai. Saat itu, dia pulang dari sawah tempatnya bekerja sebagai buruh. “Almarhum biasa kerja di sawah seseorang. Saat itu hujan, pulang melewati sungai. Tiba-tiba terpeleset dan hanyut,” terangnya.
Masih menurut dia, sempat ada dua orang yang melihat peristiwa ini, namun tidak berani menolong karena arus sungai kotor. Tia dan warga lainnya pun melaporkan peristiwa ini ke Mapolsekta Sukun. Menurut petugas, keluarga sudah menerima jenazah dan menyatakan sebagai musibah. (rex/mar/mpm)