spot_img
Sunday, September 8, 2024
spot_img

Tersesat di Jalan yang Lurus

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pekerjaan yang mapan dan terjamin nyatanya tidak membuat seseorang bisa merasa puas, apalagi jika hal itu berkenaan dengan keluarga. Itulah yang dirasakan oleh Febi Damayanti. Ia yang dulunya bekerja di salah satu perusahaan milik negara memilih untuk resign karena harus fokus untuk mengurus keluarga.

“2020, saat pandemi, itu awal saya resign. Alasannya karena keluarga. Anak saya butuh perhatian lebih, dan saya memilih hal tersebut dibandingkan pekerjaan yang nyaman, terjamin dan sudah saya tekuni sejak lama,” ungkapnya.

Meski memilih resign dan fokus mengurus keluarga, bukan Febi namanya kalau hanya berdiam diri di rumah. Sembari mengurus keluarganya, ia pun memberanikan diri membuka usaha. Tepatnya mulai tahun 2022. Menariknya, usaha yang digelutinya tersebut tergolong maskulin karena produk yang dijualnya adalah cigar atau cerutu.

“Awal saya mengenal dunia cigar itu tahun 2018. Saat itu saya berkunjung ke pabrik tembakau di Jember. Awalnya cuman lihat-lihat saja. Baru di tahun 2022 saya tekuni dan dalami secara otodidak. Saya belajar semuanya tentang cerutu dan dari sana saya mulai merintis usaha saya, yakni Wolfcigar.id,” terangnya.

Sebelumnya ia juga sempat belajar tentang kopi. Setelah merasa puas, ia pun beralih belajar tembakau dan cerutu. Baginya, ini menjadi sesuatu yang keren dan masih jarang. Padahal di luar, penikmat cerutu ini sangat banyak dan harganya juga tak main-main.

“Tantangannya sangat banyak, apalagi saya ini perempuan kan. Saya bukan smoker atau perokok. Namun karena rasa ingin tahu saya yang besar, saya mempelajari tentang cigar ini lebih mendalam lagi,” imbuhnya.

Memulai bisnis cigar juga menurutnya sangat susah. Selain memang segmented, ia sendiri juga seorang perempuan, apalagi berhijab. Tentu banyak hal yang memberikan pandangan kurang baik.

“Aficionado atau penikmat cerutu khususnya perempuan itu sangat sedikit. Saya menyebutnya tersesat di jalan yang lurus. Karena dibanding dengan merokok, cerutu ini lebih murni. Apalagi cara menikmatinya juga berbeda, untuk bisa mencapai feelnya itu butuh beberapa waktu, berbeda intinya dengan merokok,” paparnya.

Bahkan untuk mendapatkan cigar yang berkualitas, ia senantiasa mencicipi produk-produk yang ia jual. Hingga mendapatkan cigar yang benar-benar bisa dipasarkan. Ditambah, cerutu ini memiliki caranya tersendiri dalam menikmati.

“Makanya ketika ada yang baru mencoba, maka saya bantu untuk edukasi. Bagaimana caranya hingga bisa mencapai feelnya. Karena memang kalau salah dalam pembakaran, misalnya, itu akan merusak rasa. Makanya cigar ini istimewa, sehingga penikmatnya juga segmented,” tutupnya. (adm/nda)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img