spot_img
Saturday, July 27, 2024
spot_img

Tetap di Zona Degradasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media-Arema FC gagal melanjutkan trend kemenangan yang sudah didapatkan dalam dua laga. Tim Singo Edan harus rela hanya mendapatkan satu poin saat melakoni pekan 12 BRI Liga 1 2023/2024 melawan Persita Tangerang di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Sabtu (16/9) sore. Laga tersebut berkesudahan dengan skor kacamata alias 0-0.

- Advertisement -

Arema FC sejatinya mengawali laga dengan baik. Di babak pertama, Gustavo Almeida dkk tampil dominan. Bahkan, di awal-awal terdapat sejumlah peluang emas misalnya dari Gustavo Almeida dan Ariel Lucero, namun gagal berujung gol.

Babak kedua Persita mulai berani keluar menyerang bila dibandingkan dengan babak pertama. Namun, berhasil menyerang pertahanan, tak ada satu tembakan pun yang mengarah ke gawang Julian Schwarzer. Upaya anak-anak Pendekar Cisadane tak membuat Julian menerima satu pun bola shot on goal dari lawan.

Arema FC yang terus berusaha mencetak gol, sejatinya memiliki peluang emas di pengujung babak kedua. Tembakan Charles Lokolingoy yang lepas dari kawalan tepat di depan kotak kecil di area penalti. Penjaga gawang Rendy Oscario pun sudah terkecoh dan tak bisa menjangkau bola. Sayangnya, sepakan tersebut masih bisa dihadang oleh Mario Jardel.

Alhasil, sampai laga usai skor tetap 0-0 untuk kedua tim. Arema FC pun harus menunda keinginannya untuk lepas dari zona degradasi karena dengan tambahan satu angka, kini mengoleksi 10 poin, masih tertinggal satu dari Persita yang kini mengoleksi 11 poin di peringkat 15. Arema FC berada di posisi 16, di atas Persikabo 1973 yang kalah dari Persib Bandung dan Bhayangkara FC, yang hanya menambah satu poin saat away ke markas Dewa United.

“Saya rasa semua orang tahu kami selalu bertanding untuk mencoba menang. Kami pun sudah bisa menciptakan kesempatan untuk itu,” kata Pelatih Arema FC Fernando Valente.

Bahkan, dari upaya menang tersebut, Arema FC tak memberikan kesempatan Persita untuk mendapatkan peluang. Setiap upaya serangan lawan, kerap kali terhenti di sepertiga akhir pertahanan Singo Edan.

“Saya tidak ingat, apakah kiper saya sampai harus bertahan atau tidak. Tapi kami tidak menang, juga tidak kalah. Kami masih harus belajar banyak,” tegas dia. (ley/jon)

- Advertisement - Pengumuman
- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img