spot_img
Wednesday, October 16, 2024
spot_img

Tiap Hari Naik Kereta, Pulang Masih Sering Nyasar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Medan – Di Medan atau Sumatera Utara kendaraan bermotor, masyarakat disini menyebutnya kereta. Jadi kalau kita naik motor dibilang kita sedang naik kereta.

Selama di Sumatera Utara khususnya di Medan sehari-hari wartawan Malang Posco Media Jon Soeparijono menggunakan alat transportasi motor atau kereta untuk aktifitas peliputan. Alat ini cukup evektif karena sewaktu-waktu bisa langsung bisa tancap gas.

- Advertisement -

Namun  kalau capek kadang pilih naik gojek.

Jarak tempuh venue ke hotel tempat menginap rata-rata  relatif cukup jauh. Seperti dari hotel ke Sumut Sport Center jaraknya sekitar 22 kilometer. Ke Stadion Baharoeddin Siregar di Lubukpakam jaraknya 30 kilometer.

Pernah akan ke venue MTB yang ada di kawasan Hutan Bukit Barisan di Kabupaten Karo. Jarak tempuh sekitar 60 kilometer. Bayangan kita Sidoarjo ke Malang PP masih berani. Namun rencana akan ke Kabupaten Karo terpaksa batal karena informasinya jalurnya sangat ekstrim seperti ke naik Gunung Bromo. Naik terjal dan kiri kanan jurang yang sangat dalam. Apalagi kiri kanan hutan sawit yang jauh dari pemukiman penduduk. Meski boncengan namun lebih baik batalkan saja daripada reziko.

Paling sering atau tiap hari adalah ke komplek Disporasu yang ada di Deli Serdang. Di tempat ini banyak cabor yang dipertandingkan diantaranya futsal, senam sepak bola wanita, renang dan lainnya.  Lokasinya tidak jauh dari Universitas Negeri Medan (Unimed) yang digunakan venue PON. Waktu perjalanan ke Komplek Disporasu sekitar 23 menit. Itu pun kalau tidak hujan. Pasalnya hampir setiap hari Kota Medan selalu diguyur hujan deras. Terutama sore dan malam hari.

Naik kereta atau motor di Kota Medan harus ekstra hati-hati. Lalu lintas sangat padat dan agak ngawur.

Lampu merah sering diterobos, angkutan umum maupun kendaraan pribadi sering main potong. Bunyi klakson hampir disetiap saat di jalan kita dengarkan. Terutama di perempatan lampu merah. Tan… tin… tan… tin…..

Belum lagi di Medan banyak jalur yang satu arah. Kita berangkat, pulangnya harus lewat jalur lain. Meski sudah beberapa hari serta menggunakan goggle map, tetap saja sering kesasar salah jalan.

Motor yang saya gunakan merupakan fasilitas dari kontingen Jatim untuk melakukan peliputan. Ada puluhan kendaraan yang digunakan operasional. Motor tersebut tiap hari saya gunakan selama peliputan PON XXI 2024 Aceh Sumut. Setiap hari pula motor itu saya bawa  ke hotel.

Untuk bensin beli sendiri. Di Medan tidak ada POM bensin. Masyarakat disini menyebut SPBU dengan sebutan galon bensin.  Sehingga kalau kita beli bensin harus ke galon bensin. (jon)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img