spot_img
Tuesday, May 21, 2024
spot_img

AREMA FC TIDAK SESUAI TARGET

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Dahaga kemenangan Arema FC bertambah panjang. Kini Tim Singo Edan tercatat empat laga beruntun gagal mendapatkan kemenangan, usai bermain imbang 1-1 kala melawat ke markas Persis Solo di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/3) kemarin. Tim asuhan Joko Susilo ini dipaksa merelakan kemenangan setelah sempat unggul lebih dulu, namun kemudian terkena hukuman penalti.

Arema FC unggul di menit 26 melalui Dendi Santoso. Setelah berkali-kali melancarkan serangan ke pertahanan Laskar Sambernyawa, tendangan Dendi dari luar kotak penalti membobol gawang yang dikawal Gianluca Pandeynuwu.

Setelah itu, Arema FC masih terus berupaya membuat gol. Baik melalui build up maupun serangan balik cepat setelah menggagalkan upaya serangan tim tuan rumah. Tercatat, ada 12 percobaan dilakukan Alfarizi dkk, dengan empat peluang emas yang layak menjadi gol.

Sayangnya kurang tenang dalam hal penyelesaian akhir membuat Arema FC gagal membuat gol. Malahan, kemenangan buyar karena hukuman penalti dari wasit. Rizky Dwi Febrianto yang ditabrak Samsul Arif di kotak penalti dianggap melakukan pelanggaran.

Persis Solo menyamakan kedudukan di menit 67 melalui eksekusi Fernando Rodriguez. Sempat terjadi protes keras sebelum eksekusi penalti tersebut. Skor pun berubah 1-1.

Usai skor sama kuat, Arema FC berupaya membuat gol. Setelah itu laga berlangsung lebih cepat dan tensi tinggi. Satu kartu merah dicabut wasit Ginanjar Rahman Latief yang diberikan kepada gelandang Taufiq Febriyanto yang baru 10 menit memasuki lapangan sebagai pemain pengganti. Selain itu, enam kartu kuning dicabut wasit.

“Kami tentu tidak puas dengan hasil ini karena sebenarnya maunya menang. Tapi dari laga ini yang sangat penting adalah penghargaan untuk pemain Arema,” ujar Pelatih Arema FC Joko Susilo.

Menurut dia, penghargaan itu karena anak asuhnya berhasil lepas dari tekanan tuan rumah. Ada banyak hal yang membuat tekanan mengarah pada pemainnya. Mulai dari teror pendukung tuan rumah, tekanan karena tuntutan menang setelah tiga laga terakhir hanya mendapatkan satu poin, ditambah tuan rumah dalam tren bagus. Namun, satu poin akhirnya didapat Arema FC.

“Apresiasi itu karena pemain berhasil mengatasi tekanan dan bisa mengambil poin di sini. Meskipun imbang bukan target kami,” terang dia.

Pria dengan sapaan akrab Gethuk itu menyampaikan, pemainnya sudah berusaha keras. Game plan tim pun berjalan.

Termasuk ketika penalti didapatkan tuan rumah. Ia menekankan, pemain tidak cengeng.

“Semua tahu, pertandingan tadi bagus. Saya tanamkan ke pemain, jangan cengeng. Walaupun suporter, pengadil (wasit) memberikan tekanan, jangan pernah turun permainannya,” tambah dia.

Gethuk meminta pemain terus berupaya ketika skor imbang. Setelah itu ada sejumlah peluang emas namun masih gagal berujung gol.

“Anak-anak mainnya sudah terlihat up. Kalau lihat dengan kemarin saat melawan Dewa United, sekarang lebih bagus. Lebih tenang dan banyak kesempatan cetak gol,” jelas dia.

Di sisi tuan rumah, Pelatih Persis Solo Leonardo Medina mengatakan, jika pertandingan kontra Arema FC tidaklah mudah bagi timnya.

Pertandingan pekan ke-30 BRI Liga 1 2022/2023 ini  berjalan cukup sulit. Pasalnya, ia menilai Arema FC merespons dengan baik strategi yang diterapkan Persis.

“Setiap pertandingan berbeda dengan kondisi yang berbeda pula. Hari ini kami tidak bisa menciptakan kesempatan dengan baik karena saya pikir tim lawan berhasil bereaksi terhadap strategi yang kita mainkan,” kata Leo, sapaan akrab Leonardo Medina.

Dia menyebutkan, timnya tidak bisa bermain seperti biasanya. Namun   berhasil mendapatkan satu poin dianggapnya sebagai torehan penting.

“Saya berterima kasih dengan para pemain karena bermain dengan baik selama 95 menit. Mereka terus berjuang walaupun kami mendapatkan kartu merah di tengah pertandingan,” terangnya.

Ia mengatakan, permainan Persis Solo tidak bisa menunjukkan karakter seperti saat melawan Rans Nusantara dan PSM Makassar lalu.

Dia menyebutkan, Arema FC merespons dengan baik permainan timnya. “Setiap laga tentunya pendekatan berbeda. Memang Persis Solo kurang bisa menunjukkan karakter permainan. Wasit tidak bagus jadi strategi juga sulit. Saya tidak senang dengan hasil ini. Bukan ingin menyalahkan wasit sebagai alasan karena kami gagal meraih kemenangan pada hari ini,” katanya.

“Tetapi jika kami menerima 22 pelanggaran dan kami yang mendapatkan hukuman kartu merah benar-benar membuat saya tidak mengerti. Bagaimana dengan mereka yang terus-terusan melakukan pelanggaran, menghabiskan waktu dan bahkan tidak mendapatkan kartu kuning,” sambung dia.

Sementara itu, dengan hasil kemarin, Arema FC harus tertahan di posisi 13 klasemen dengan 34 poin. Sedangkan Persis, menempati peringkat 10 dengan 37 poin. (ley/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img