spot_img
Wednesday, February 5, 2025
spot_img

Kecelakaan di Tol Lawang

Tiga Jenazah Dibawa Pulang, Empat Korban Kritis di RSSA

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tiga jenazah dari empat korban tewas laka maut Tol Lawang Kamis (23/12) kemarin, telah dibawa pulang ke rumah duka dari Kamar Jenazah IKF RSSA Malang. Sementara, empat orang yang mengalami luka berat atas insiden tersebut, masih menjalani perawatan intensif di ICU RSSA Malang hingga Selasa (24/12) siang.

Hal ini terungkap, dalam konferensi pers yang dilakukan oleh RSUD Jawa Timur Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang. Dihadiri oleh Direktur RSSA  Dr dr. Mochamad Bachtiar Budianto,Sp.B Subsp Onk (K), FINACS, FICS, Wadir Pelayanan Medik dan Keperawtaan dr. Syaifullah Asmiragani, Sp.OT. Subsp.O.T.B(K), Dokter Emergency IGD dr. Dwi Wardoyo Triyuliarto, Sp.EM,KEC, Dokter anestesi ICU dr. Wiwi Jaya, Sp.An.KIC, Dokter anestesi ICU dr. Buyung Hartiyo Laksono,Sp.An(K), Dokter Bedah Saraf Dr dr. Farhad Bal’afif, Sp.BS, Dokter Ortopedi dr. Ananto Satya Pradana Drajat, Sp.OT, Dokter Bedah Plastik dr. Yudi Siswanto, Sp.BP-RE,MSc,M.Ked-Klin dan Dokter BTKV dr. Chaidar Muttaqin, Sp.BTKV.

-Advertisement-

“Hingga pagi ini, kami telah menerima rujukan sebanyak sembilan orang pasien korban laka di Tol Lawang. Satu orang yang diketahui merupakan kernet dinyatakan meninggal dunia kemarin petang, karena tiba di RSSA sudah dalam kondisi kritis,” ujar Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan, Syaifullah Asmiragani.

Ia menjabarkan, bahwa para korban yang tiba di RSSA semuanya mengalami multi-trauma alias luka atau cedera di beberapa organ tubuh. Sehingga, penanganan para korban harus melibatkan beberapa dokter spesialis untuk menunjang tingkat keselamatan korban.

“Saat ini, sudah ada empat orang yang keluar dari ICU, yakni satu di High Care Unit (HCU) dan tiga Low Care Unit (LCU). Sementara empat orang lain, masih di ICU dan dua di antaranya masih harus menggunakan ventilator,” ujarnya.

Diketahui, saat ini empat orang di ICU adalah seorang pria berinisial A, 31, yang merupakan ustadz pendamping rombongan siswa dengan luka cukup parah dan masih kritis. Kemudian, anak korban berinisial QA, 13, yang masih menggunakan ventilator namun sudah mengalami peningkatan kondisi dan sudah mulai stabil meskipun masih kritis.

Kemudian dua anak lain yakni berinisial R, 6 tahun dan N, 12 tahun. Mereka sudah lepas ventilator, namun masih harus dilakukan perawatan intensif.

 “Dari keempat korban, tiga di antaranya akan dilakukan tindakan medis lanjutan (bedah), sehingga perlu persetujuan pihak keluarga secepatnya. Kami berharap keluarga inti khususnya, bisa tiba secepatnya di RSSA,” sambung Syaifullah.

Sementara, satu korban luka berat Ustadz A, hingga kini masih belum menunjukkan peningkatan kondisi. “Kalau dari hasil penskoran yang dilakukan para dokter kami, menunjukkan hasilnya cukup buruk. Kami memohon doanya, agar korban ini ada perbaikan kondisi. Mengingat, Ustadz A ini istrinya menjadi korban meninggal dalam insiden laka tersebut,” sebutnya.

Diberitakan Malang Posco Media sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Tol Malang Pandaan (Mapan) KM77+200A (Tol Lawang), Senin (23/12), sore. Laka maut tersebut melibatkan bus pelajar SMP Islam Terpadu Darul Quran asal Gunung Putri Kabupaten Bogor dan truk kontainer pengangkut pakan ternak.

Insiden ini bermula ketika truk tidak kuat menanjak, lalu mundur dan menabrak bus yang melaju di belakangnya. Bus yang membawa 47 orang, termasuk pelajar, pendamping, sopir, dan kenek, mengalami kerusakan parah di bagian depan.

Akibat kecelakaan tersebut, empat orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Para korban yang meninggal adalah dua pria dan dua wanita, termasuk sopir dan kru bus. Jenazah dibawa ke RS Saiful Anwar Malang, sementara korban luka dirawat di beberapa fasilitas medis di sekitar Lawang dan Kota Malang. Hingga malam, identitas korban meninggal masih dalam proses identifikasi menggunakan alat MAMBIS karena kondisi jenazah yang sulit dikenali.

Pihak kepolisian tengah menyelidiki penyebab kecelakaan, termasuk dugaan kelalaian sopir truk yang tidak mengamankan kendaraan saat parkir. Koordinasi juga dilakukan dengan Polres Bogor untuk mengidentifikasi para korban. Polda Jatim turut memantau langsung perkembangan kasus ini dengan mengunjungi korban dan memprioritaskan penyelidikan untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab. (rex/aim)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img