MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Jalur ekstrem Klemuk yang merupakan jalur penghubung Pujon – Kota Batu kembali terjadi laka lantas. Laka lantas tersebut mengakibatkan 3 kendaraan R4 terlibat kecelakaan beruntun. Penyebabnya salah satu kendaraan mengalami rem blong, Jumat (17/3) sekitar pukul 10.00 WIB kemarin.
Laka lantas mengakibatkan dua kendaraan mobil Daihatsu No. Pol : N-1024-JD yang dikemudikan Moh. Ali Rafsanjani mengalami laka beruntun dengan Pick Up Mitsubishi L300 No. Pol : N-8090-KM yang dikemudikan Suyono. Sedangkan satu kendaraan lainnya berada paling belakang belum diketahui identitasnya.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Batu, Ipda Hendri yang berada di lokasi mengatakan bahwa kecelakaan terjadi karena pengemudi atas nama Moh. Ali Rafsanjani kurang hati-hati. Dari kronologis yang terjadi semula berjalan dari arah (B – T) dengan kecepatan sedang.
“Saat berjalan dijalan yang menurun tajam tiba-tiba kendaraan yang dikemudikannya diduga mengalami rem blong. Sehingga kendaraan yang dikemudikannya melaju dengan kecepatan tinggi saat berjalan dijalan yang lurus kendaraan tersebut berhaluan terlalu ke kanan bersamaan dari arah berlawanan atau lajur sebelah kanan dari arah (T – B) berjalan mobil Pick Up,” bebernya.
Mobil Pick Up yang dikemudikan oleh Suyono saat itu berjalan dengan kecepatan sedang. Karena jarak yang sudah terlalu dekat sehingga terjadi tabrakan yang pertama dan mobil milik Moh. Ali Rafsanjani terpental ke kiri. “Akibat kecelakaan tersebut kedua kendaraan tersebut mengalami kerusakan materiil. Namun tidak ada korban jiwa manusia,” imbuhnya.
Disampaikan warga Songgoriti, Wiwin Pranoto bahwa jalur Klemuk kerap terjadi kecelakaan lalu lintas dikarenakan rem blong. Mengingat jalur tersebut memiliki turunan atau tanjakan yang sangat curam.
“Bahkan warga mencatat dalam sahari tepatnya saat Imlek Februari lalu terjadi 11 kecelakaan akibat rem blong. Dengan rata-rata adalah kendaraan R2 terutama matic. Sedangkan dalam seminggu rata-rata terjadi 2-3 kecelakaan,” ungkapnya.
Karena seringnya terjadi kecelakaan di jalur Klemuk, akhirnya warga di lingkungan Songgoriti berinisiatif melakukan pembangunan jalur penyelamat Klemuk. Warga secara swadaya membangun jalur penyelamat di dua titik.
“Pembangunan jalur penyelamat Klemuk adalah inisiatif warga dan anggaran swadaya dari warga karena banyak kecelakaan terjadi di jalur Klemuk. Bahkan setiap pekan rata-rata kecelakaan rem blong bisa terjadi tiga kali. Harapan kami dengan adanya pembangunan ini Pemkot Batu bisa peduli,” harapnya.
Perlu diketahui rencana pembangunan jalur penyelamat di Klemuk sudah dibahas oleh Pemkot Batu sejak tahun 2017. Bahkan Pemkot Batu telah melakukan survey atau melakukan kajian lokasi. Namun hingga saat ini pembangunan belum dilaksanakan oleh Pemkot Batu sehingga warga berinisiatif melakukan pembangunan secara swadaya. (eri/udi)