Ronny Suhatril, Jokdri dan H Wiebie Dwi Andriyas
Sebelumnya Muncul Ratu Tisha Destria
MALANG POSCO MEDIA- Arema FC diburu waktu segera membentuk Tim Pemulihan. Pasalnya ada aba-aba lanjutan Liga 1 2022/2023 pasca-owner’s club meeting. Persiapan segera memiliki tim task force harus segera diwujudkan.
Setelah Ratu Tisha Destria mencuat sebagai nama pertama yang bakal menjadi bagian Tim Pemulihan, kini tiga nama pun santer disebutkan. Yakni Ronny Suhatril, Joko Driyono hingga H Wiebie Dwi Andriyas.
Tiga nama ini mencuat berdasarkan keinginan Arema FC yang ingin memiliki Tim Pemulihan untuk membantu mengatur kembali kinerja dan tata kelola klub . Apalagi setelah ditinggal Gilang Widya Pramana dari jabatan Presiden Klub, dan juga imbas Tragedi Kanjuruhan yang membuat klub harus lebih profesional.
Setelah Ratu Tisha, sosok Ronny Suhatril, Match Commissioner Instructor AFC yang berasal dari Padang juga dikabarkan siap merapat.
“Sudah ada yang siap datang ke Malang, di awal pekan besok,” tutur sumber terpercaya Malang Posco Media mengenai perkembangan Tim Pemulihan Arema FC, Minggu (6/11) kemarin.
Dia enggan menyebut siapa yang segera tiba di Malang. Namun ia mengatakan pentingnya nama-nama yang dikaitkan dengan Arema FC tersebut.
Match commissioner punya peran penting dalam pertandingan sepak bola. Merekalah yang bertanggung jawab terhadap penyelengaraan pertandingan, mulai saat persiapan, pelaksanaan hingga usai pertandingan.
Dari informasi yang didapatkan Malang Posco Media, Ronny
Suhatril dinilai kenyang pengalaman pengelolaan sepak bola. Baik di level klub maupun kompetisi nasional bahkan sampai level Asia, Ronny memiliki record yang cukup panjang.
Dia menjadi match commisioner asal Indonesia yang memiliki tugas dan kesibukan di tingkat AFC. Untuk bisa menjadi pengawas pertandingan level Asia ini, harus memperoleh lisensi dari organisasi sepak bola Asia, AFC. Ronny adalah salah satu dari sedikit orang Indonesia yang memiliki lisensi tersebut.
Ia juga pernah menjadi Direktur Kompetisi PSSI. Ronny ditunjuk sebagai match commissioner atau pengawas pertandingan final leg 2 Piala AFF 2020 Timnas Indonesia Vs Thailand, Sabtu 1 Januari 2022.
Dalam putaran Piala AFF 2020 yang berakhir pada 1 Januari 2022 lalu, ia merupakan satu dari dua orang yang bertugas sebagai match commissioner. Ronny juga tercatat sebagai AFF Match Commissioner sejak 2019. Di tahun yang sama, ia juga sudah jadi AFC Match Commissioner.
Setelah Ronny, sosok yang kenyang pengalaman di sepak bola nasional juga dikabarkan masuk menjadi anggota Tim Pemulihan Arema FC, yakni Joko Driyono.
Jokdri sapaan akrab Joko Driyono bukan nama asing lagi di dunia sepak bola nasional. Dia orang penting di PSSI yang diawali pada tahun 2008. Dikenal sebagai konseptor kompetisi dan sempat memiliki blue print Liga 1 dengan durasi lebih dari lima tahun.
Di level klub, Jokdri juga cukup matang. Dia pernah didapuk menjadi pengurus Pelita Krakatau Steel. Nama Jokdri ini dikabarkan berdasarkan masukan banyak pihak.
Sementara itu tidak hanya figur sepak bola nasional yang dikaitkan. Sosok pengusaha lokal yang gila bola dikabarkan juga masuk dalam anggota tim pemulihan. Dia adalah H.Wiebie Dwi Andriyas, pengusaha asli Malang yang lama berkecimpung di klub lokal, NZR Sumbersari. Selain itu, Wiebie pernah menjadi manajer di Borneo FC di 2018 lalu.
Namun ia belum bersedia memberi penjelasan saat dikonfirmasi Malang Posco Media terkait namanya mencuat di Tim Pemulihan. “Saya belum mau jawab dulu,” katanya.
Sedangkan representasi klub dari jajaran direksi Arema FC belum berstatemen terkait siapa nama-nama yang masuk dalam daftar Tim Pemulihan. Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia Tatang Dwi Arifianto menyatakan tim task force akan segera dibentuk.
Ia menyebutkan, pentingnya Tim Pemulihan Arema FC sebagai tim task force yang bertugas melakukan evaluasi total terhadap tata kelola klub Arema FC. Perlu objektivitas yang didapatkan oleh kalangan profesional.
“Selain tetap pada prioritas program tanggap darurat melalui Posko Crisis Center, juga turut memberikan bantuan dan konsultasi hukum serta trauma healing,” katanya.
“Pasca Tragedi Kanjuruhan, banyak hal yang perlu dievaluasi dan dibenahi. Agar evaluasi berjalan objektif dan profesional dibutuhkan Tim Pemulihan Arema FC agar pemulihan berlangsung tepat sasaran dan komprehensif,” sambung Tatang. (ley/van)