spot_img
Tuesday, May 13, 2025
spot_img

TikTok Blokir Pembakar Al-Quran Salwan Momika, Hasilkan Uang dari Konten Provokatif

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Platform berbagi video pendek TikTok telah menghentikan Salwan Momika, seorang imigran asal Irak yang melakukan pembakaran terhadap Al Quran di Swedia, untuk mengambil keuntungan dari kontennya. Berita ini dilaporkan oleh media lokal pada Selasa (29/8).

Beberapa pejabat dari TikTok telah mengkonfirmasi bahwa fitur yang memungkinkan pengguna memberikan uang kepada Momika telah dinonaktifkan oleh platform ini, sesuai dengan laporan yang dikeluarkan oleh Radio Swedia.

-Advertisement-

Mulai sekarang, pengguna tidak akan memiliki akses untuk menggunakan fitur “hadiah” di TikTok saat mereka menonton video yang diunggah oleh Momika. Aksi Momika yang membakar Al Quran telah menyebabkan kontroversi besar dan memicu reaksi marah di banyak negara dengan mayoritas penduduk muslim, dan ini adalah tindakan yang telah merusak kitab suci dalam rangkaian protes anti-Islam.

Saat berbicara kepada kantor berita Swedia TT, Momika yang saat ini tinggal di Stockholm mengatakan bahwa video pembakaran Al Quran yang dia unggah telah ditonton jutaan kali.

Dia dapat memperoleh pendapatan 100 hingga 300 dolar AS (Rp1,5–Rp4,5 juta) dari TikTok selama melakukan siaran langsung dalam satu jam.

Momika mengatakan dia tidak memiliki penghasilan lain dan TikTok telah mematikan fitur penghasil pendapatan itu kepadanya.

Surat kabar Aftonbladet melaporkan bahwa Momika pernah mendapat hukuman pada 2021 karena mengancam seorang pencari suaka Eritrea dengan pisau ketika dia menempati perumahan penampungan untuk pengungsi.

Surat kabar tersebut menambahkan bahwa Momika pada saat ini dijatuhi hukuman 80 jam kerja tidak dibayar dan diperintahkan untuk membayar kompensasi sebesar 1.000 dolar AS kepada pencari suaka tersebut.

Sementara itu, seorang kriminolog Leif Persson menyarankan agar mereka yang menyalahgunakan kebebasan berekspresi untuk membakar salinan Al Quran dijatuhi hukuman penjara.

Kebebasan berekspresi bukanlah sesuatu yang digunakan secara bebas oleh “beberapa orang idiot” untuk mengancam kepentingan Swedia dan kehidupan setiap warga negara, kata Persson kepada TV4 lokal.

Menurut Persson, aksi Momika dan politisi Swedia-Denmark Rasmus Paludan atau tokoh serupa lainnya yang mencederai Al Quran seperti itu tidak boleh dibiarkan. (Sumber: Anadolu/ntr/mpm)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img