MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Karya inovasi Dosen Universitas Negeri Malang (UM) membuat layanan kesehatan di Puskesmas Kedungkandang semakin mudah. Di bidang layanan pasien misalnya, masyarakat tidak perlu lagi antri secara manual. Tetapi dengan menggunakan fasilitas yang lebih modern.
Berkat inovasi dosen UM tercipta sebuah mesin antrian pasien berbasis wireless communication dengan tampilan suara dan running text. Mesin ini merupakan hasil inovasi dari Tim Pengabdian Masyarakat UM. Diketuai oleh Denis Eka Cahyani, S.Kom, M.Kom. Tim ini mengusulkan untuk membuat sebuah mesin antrian pasien berbasis wireless communication dengan tampilan suara dan running text.
Denis mengatakan mesin ini berperan membantu memudahkan proses antrian pasien dan pemanggilan pasien oleh petugas, sehingga dapat mempercepat proses pelayanan antrian pasien di Puskesmas.
Karena setiap harinya, Puskesmas Kedungkandang melayani pasien dengan jumlah rata-rata 75 pasien. Pelayanan antrian pasien selama ini masih menggunakan cara manual atau konvensional dengan cara pasien mengambil nomor keplek/antrian dan menunggu dipanggil oleh petugas satu persatu tanpa pengeras suara.
Sehingga hal ini membuat pelayanan menjadi lama dan menambah beban kerja petugas. Apalagi kata Denis ada beberapa pasien yang sudah berumur biasanya pendengaran mereka berkurang, sehingga ketika dipanggil tidak mendengar atau mengetahui.
Hal ini kadang menimbulkan konflik antara pasien dengan petugas. “Maka dengan adanya mesin ini harapan kami pelayanan di Puskesmas Kedungkandang semakin optimal. Pemanfaatan mesin antrian pasien berbasis wireless communication dengan tampilan suara dan running text ini dapat meningkatkan pelayanan pasien serta mempercepat proses antrian pasien di Puskesmas,” katanya.
Aktivitas pengabdian kepada masyarakat ini mendapat tanggapan baik dari Kepala Puskesmas dan petugas pelayanan pasien di Puskesmas Kedungkandang. Serta menunjang budaya kerja SIIP yaitu Senyum, Informatif, Integratif, Profesional dan Prima. “Mereka pun antusias ikut berpartisipasi dalam pelatihan dan uji coba mesin antrian pasien berbasis wireless communication dengan tampilan suara dan running text ini,” ungkapnya.
Mesin tersebut dicoba dan dapat beroperasi dengan baik. Selanjutnya diadakan pula pelatihan dan pembimbingan kepada petugas Puskesmas untuk mengoperasikan mesin ini, pada Rabu (12/7) lalu. Selain itu diberikan buku panduan untuk pengoperasian mesin antrian pasien agar mesin beroperasi dengan baik dan awet.
Tim pengabdian masyarakat kali ini adalah Denis Eka Cahyani, S.Kom, M.Kom sebagai ketua pengabdian. Dibantu anggota tim peneliti, yaitu Langlang Gumilar, S.ST., M.T., Achmad Safi’i, S.Pd., Ira Kumalasari, S.Pd., dan Dityo Kreshna Argeshwara. Kegiatan ini melibatkan tim Pengabdian Universitas Negeri Malang, Manajemen Puskesmas dan Petugas Puskesmas Kedungkandang Kota Malang.
Puskesmas Kedungkandang Kota Malang berada dekat dan satu jalan dengan Kampus II UM di JL. Ki Ageng Gribig Kota Malang. Pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas ini ada lima macam. Yaitu Poli Umum, Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Poli Gigi, Poli Infeksius dan Poli TB. (sir/imm)