.
Sunday, December 15, 2024

Tim Drumband SDN Purwantoro 8 Kota Malang; Tampil Perdana, Bangga Bawa Nama Lembaga

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Penampilan perdana tim drumband SDN Purwantoro 8 Malang di ajang perlombaan begitu memukau. Minggu (3/3) kemarin, tim drumband cilik ini tampil di ajang Kids Drumband Festival 2024 di Universitas Islam Malang (Unisma). Kompak mengenakan kostum bernuansa merah bertema islami, mereka membawakan dua lagu. Turi Putih dan Padhang Bulan.

BANGGA: Dari kiri ke kanan Qia (mayoret),  Aqilla (gitapati), dan Fio (mayoret) berpose anggun membanggakan nama SDN Purwantoro 8

Aqilla Albe Rahmadani, gitapati tim drumband SDN Purwantoro 8 ini mengaku deg-degan di penampilan perdananya. Festival kali ini adalah pengalaman pertamanya menjadi gitapati di sebuah perlombaan drumband. Gitapati cilik yang akrab disapa Qilla ini mengaku senang dan sangat excited dengan pengalamannya. Bagi siswa kelas 4 SD tersebut, penampilan kemarin sekaligus menjadi wadah melatih kepercayaan diri dan membuktikan kepiawaiannya.

Ia merasa bangga karena berhasil tampil maksimal di depan ratusan penonton. Apalagi, tadi ia dan timnya sempat mendapatkan apresiasi dari MC. “Tadi MC-nya bilang kita kece, jadi ngerasa kece banget dan makin percaya diri membawa nama baik sekolah,” ujar Qilla bangga.

Hampir sama dengan Qilla, Azalia Audrey Fiorenza atau yang akrab disapa Fio juga merasakan antusiasme yang sama. Saking deg-degannya, siswa kelas 5 SD ini mengaku hampir menangis sebelum penampilan di mulai. Mayoret cilik itu sempat overthinking dan merasa takut.

Namun, semua ketakutan itu lenyap ketika ia sudah di tempat lomba. Fio dan teman-temannya pun berhasil tampil memukau dewan juri dan seluruh hadirin. “Begitu mulai, semua rasa takut itu hilang. Jadi makin semangat dan pede,” ujarnya dengan ceria.

Begitu pula yang dirasakan oleh Siti Queensha Aqila Paramitha, atau yang lebih akrab disapa Qia. Ia begitu antusias sekaligus gugup di penampilan perdananya. Gadis cilik yang sedang duduk di kelas 5 SD itu mengaku sempat lupa tersenyum saking groginya. Namun, ia segera bisa beradaptasi dan menampilkan aksi terbaiknya sebagai mayoret. Hasil latihan bersama teman-teman selama kurang dari dua bulan pun terbayar tuntas. “Lega, meskipun agak malu ditonton banyak orang,” tutur Qia sambil tersenyum.

Usai unjuk diri di hadapan dewan juri, tiga serangkai ini berfoto bersama para pelatih. Didampingi para mama sebagai official lomba. Mama Beehilda, mama dari Qilla, mengaku begitu ecxited dengan penampilan putrinya. Baginya, anak asuhnya sudah tampil semaksimal mungkin. Ia bangga, mereka sudah bisa membawa nama baik sekolah di ajang perlombaan bergengsi. Menang atau kalah tidak jadi masalah.

Ia berharap ke depan penampilan terbaik itu bisa terus ditingkatkan. Begitu pula dukungan dari pihak sekolah terhadap siswa-siswi terus dimaksimalkan. “Harapannya ke depan bisa semakin wow. Kami para mama dan sekolah siap mendukung,” ujar Hilda bangga.

Afifah Firda sebagai mama dari Fio, dan Citra Rini sebagai mama Qia juga berpendapat serupa. Keduanya mengaku bangga dengan penampilan putri-putrinya. Terlebih karena jangka waktu latihan yang begitu singkat menuju lomba. Namun, penampilan yang disajikan anak-anak begitu memuaskan. “Baru latihan pertengahan Januari dan sudah bisa membawakan dua lagu, luar biasa,” tuturnya. (mg1/adv/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img