spot_img
Sunday, September 8, 2024
spot_img

Tim Mahasiswa ITN Malang; Gunakan Solar Tracker, Bantu Petani Buah Naga

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) merancang alat Sistem Modul Surya Sebagai Penyinaran Cahaya Otomatis pada Buah Naga di Malam Hari. Karya mereka ini lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) 2024. Mereka adalah tiga mahasiswa Teknik Elektro S-1 yakni, Dimas Wahyu Firmansya, Trio Nur Prawito, Muhamad Cahyo Samudro, dan mahasiswa Teknik Mesin S-1, Reyhan Octio Ardista.

“Awal penelitian ini saat salah satu anggota kami sedang berlibur di Banyuwangi. Di sana banyak pertanian buah naga. Muncullah ide membuat pembangkit listrik tenaga surya untuk membantu pencahayaan buah naga di malam hari dengan menggunakan solar tracker,” kata Dimas Wahyu Firmansyah, Ketua Tim PKM KC saat dihubungi lewat sambungan Whatsapp.

Solar tracker merupakan perangkat yang berfungsi untuk mengatur arah panel surya agar mengikuti pergerakan arah matahari. Sehingga solar cell mampu menangkap iradiasi matahari secara maksimal.

Membuat sistem modul surya menjadi keahlian mahasiswa Teknik Elektro ITN Malang. Didukung mahasiswa Teknik Mesin mereka membuat prototype modul surya. Saat ini pembuatan prototype sudah sampai pada menyelesaikan solar tracker dan tiang-tiang penyanggah lampu. Include program arduino solar tracker dan lampu otomatis.

Dikatakan Dimas, secara ekonomis solar cell ini dapat membantu menghemat biaya pengeluaran dan meningkatkan hasil produksi buah naga. Sementara secara teknologi memodernisasi sektor pertanian dengan memasukkan keilmuan teknik elektro dapat dilakukan dengan rangkaian yang praktis dan efisien.

“Penggunaan solar cell diharapkan dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan produktivitas buah naga, serta dapat menambah jumlah panen buah naga dalam setahun. Solar cell juga dapat menghemat daya listrik yang dipakai hingga mampu bertahan 5-10 tahun,” imbuhnya.

Bahan-bahan utama yang mereka gunakan untuk membuat solar cell antara lain: modul surya, baterai, solar charge controller, lampu LED AC, sensor LDR, arduino uno, modul relay DC 5 V, dan fitting inverter. Untuk membuat layout dari alat, mereka harus survei lapangan.

Untuk solar tracker akan bekerja pada siang hari dengan bergerak mengikuti iradiasi matahari (intensitas energi matahari) optimal yang digerakkan oleh motor DC, lalu menyuplai daya ke baterai. Saat malam hari sensor LDR akan mengirimkan sinyal ke arduino uno sebagai input. Kemudian arduino mengeluarkan perintah menyalakan relay untuk menghidupkan lampu LED.

“Cahaya dari lampu LED berperan membantu tanaman buah naga untuk memproduksi bunga dan buah. Petani juga tidak perlu melakukan monitoring setiap hari, karena lampu akan otomatis mati saat pagi dan hidup saat malam hari,” pungkasnya. (hud/udi)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img