.
Friday, November 22, 2024

Tim Pengabdian Dosen Elektro UM; Bantu Petani Mesin Pencacah Sampah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang (UM) memberikan mesin pencacah sampah kepada Kelompok Tani Tawang Makmur (KTTM) yang berada di Desa Bendosewu, Kabupaten Blitar. Mesin ini diberikan Selasa (9/8) lalu.
Ketua Tim Pengabdian, Langlang Gumilar, S.ST., MT., mengatakan selama ini pengolahan pupuk organic yang berasal dari sampah organic membutuhkan waktu yang cukup lama. Semakin besar ukuran sampah, maka semakin lama juga proses menjadi pupuk.
Maka dalam rangka penerapan teknologi tepat guna, dibutuhkan mesin yang mampu mencacah sampah organik menjadi ukuran yang sangat kecil, supaya proses pengolahan pupuk organic semakin cepat.
Langlang menjelaskan mesin pencacah sampah organik yang diberikan kepada kelompok tani mempunyai penggerak motor listrik. Motor listrik menjadi inovasi pada teknologi tepat guna ini. Pada mesin pencacah juga dilengkapi dengan penyaring pada sisi outputnya. “Tujuannya supaya hasil pencacahan sampah dapat diatur tingkat kehalusannya menyesuaikan kebutuhan petani,” terangnya.
Dalam pengabdian ini Langlang bersama beberapa anggotanya. Yakni Muhammad Afnan Habibi, S.T., M.Eng., Arya Kusumawardana, S.Pd., M.T, Muis MUhtadi, Ph.D. Tim dosen ini berkolaborasi dengan beberapa mahasiswa dan alumni untuk membuat mesin pencacah sampah organik.
Mulai dari perancangan, pembuatan, pengujian, hingga pelaksanaan pengabdian masyarakat di Kelompok Tani Tawang Makmur. “Melalui pemandian ini kami berharap dapat memicu peningkatan produktivitas dan daya saing bagi para Kelompok Tani Tawang Makmur,” ujar Langlang Gumilar.

Selama kegiatan pengabdian berlangsung, tim memberikan pelatihan sekaligus pengoperasian dan pemeliharaan mesin pencacah sampah tersebut. Selain itu materi pelatihan tersebut juga berisikan tentang kesehatan dan keselamatan kerja pada saat pengoperasian mesin pengolah padi.

Ketua Kelompok Tani Tawang Makmur Desa Bendosewu, Drs. Moch. Chilmi mengatakan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok petani selama ini dalam penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Pupuk tersebut dapat membuat kualitas tanah menurun. Karena itu kelompok tani mulai itu beralih menggunakan pupuk organic. Sayangnya proses pembuatan pupuk organic membutuhkan waktu yang lama. “Dengan adanya mesin pencacah sampah organic ini diharapkan dapat mempercepat proses pembuatan pupuk organic dan dapat memproduksi pupuk organic dalam kapasitas yang besar juga”, ungkapnya dengan senang. (imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img