.
Friday, November 8, 2024

Tim Pengabdian Dosen Universitas Negeri Malang; Tingkatkan Kompetensi Guru Bahasa Pondok Al Rifa’ie 2

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dalam bingkai implementasi Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS), kemampuan berliterasi perlu diikuti dengan kemampuan membaca dan berpikir secara kritis. Karena itu, tim dosen Universitas Negeri Malang (UM) menggelar kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi Guru Bahasa di Pondok Modern Al Rifa’ie.

Pelatihan ini merupakan agenda dari program pengabdian kepada masyarakat, yang digelar dua hari tanggal 10 dan 11 Agustus 2022. Tim pengabdian terdiri dari dosen dan mahasiswa, yakni Prof. Utami Widiati, Ph.D, Sari Karmina, Ph.D., Herlina Ike Oktaviani, M.Pd., Lina Hanifiyah, M.Pd, dan Mutiara Sani Inayah.

- Advertisement -

Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat dan Guru Besar Pendidikan Bahasa Inggris, Prof. Utami Widiati, M.A., Ph.D., mengatakan kegiatan pengabdian masyarakat merupakan salah satu dari kewajiban tri dharma Perguruan Tinggi, yang difasilitasi melalui pendanaan internal UM.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan bentuk kepedulian UM dalam rangka ikut berkontribusi untuk peningkatan kualitas masyarakat. “Dalam konteks ini, sasaran masyarakat yang dituju adalah para guru bahasa di Pondok Modern Al Rifa’ie 2 di daerah Gondanglegi Kabupaten Malang,” ujar Dekan Fakultas Sastra UM ini.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya berhenti dalam dua hari saja. Akan tetapi, akan dilanjutkan dengan class observation. Tim pengabdian akan melakukan observasi di masing-masing kelas peserta pelatihan. “Hal ini bertujuan untuk melihat secara langsung bagaimana guru-guru bahasa ini mempraktekkan apa yang sudah didapat selama pelatihan agar bisa melakukan pendampingan secara maksimal,” terang Prof Utami.

Pengabdian masyarakat yang diikuti kurang lebih 20 guru bahasa di Pondok Modern Al Rifa’ie 2 ini mengusung tema : Pelatihan Peningkatan Kompetensi Hots Literacy Guru Bahasa Di Pondok Modern Al Rifa’ie Gondanglegi Kabupaten Malang. Guru-guru tersebut adalah guru-guru yang mengajar Bahasa Indonesia, Inggris, Arab, dan juga Bahasa Mandarin.

Sesuai dengan tema yang diusung, salah satu pelatih, Sari Karmina, Ph.D, dosen Departemen Sastra Inggris, membawakan materi bertajuk pengembangan kultur membaca untuk meningkatkan tingkat literasi dan berfikir kritis. Penjabaran materi dilengkapi dengan pengalaman-pengalamannya saat mengajar di Auckland, New Zealand.

Sari juga menceritakan berbagai fenomena terkait kultur membaca yang diamati saat sedang di luar negeri. Sehingga dari fenomena tersebut, dia berusaha meningkatkan kultur membaca yang bisa dilakukan oleh guru bahasa dengan cara memperbaiki pengelolaan GLS sebagai sarana berliterasi dan menumbuhkan HOTS di sekolah.

Tidak hanya itu, Sari juga membawakan materi tentang HOT literasi dengan menggunakan sistem Genre Based Approach (GBA). “Kami juga menyediakan stage atau tahapan yang bisa diikuti oleh guru-guru bahasa dalam proses mengajar,” katanya.

Selain penjabaran dan pemberian materi, Sari Karmina juga mengajarkan pembentukan RPP secara langsung dengan menerapkan sistem GBA tersebut. Pada hari kedua pelatihan (11/8), para guru mempresentasikan RPP yang telah dibuat dengan menyesuaikan materi dan bahan ajar yang ada.

Setelah melakukan presentasi, guru-guru tersebut juga diberi kesempatan untuk mempraktekkan RPP mereka dengan melakukan micro teaching kepada seluruh peserta pelatihan. Kegiatan micro teaching ini mendapatkan sambutan baik dari para peserta yang tampak bersemangat. Di akhir kegiatan, Sari Karmina memberikan feedback kepada setiap guru agar penerapan sistem tersebut dapat dilaksanakan secara baik dan maksimal.

Salah satu peserta, Farid Ardiansyah, guru bahasa Inggris di SMK Modern Al Rifa’ie menyampaikan rasa syukurnya karena dapat mengikuti kegiatan pelatihan. “Banyak wawasan baru yang saya terima. Semangat juga untuk memberikan yang terbaik untuk anak anak. Selama ini mungkin agak monoton dalam mengajar, dengan adanya wawasan baru ini mungkin akan lebih bervariasi lagi nantinya supaya anak-anak juga lebih nyaman dalam belajar,” katanya. (adv/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img