.
Friday, November 8, 2024

Tim Pengabdian Mahasiswa UM; Gelar Parenting Pola Asuh Anak Disabilitas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Terdiri dari empat mahasiswa. Mereka merupakan kolaborasi dari beberapa program studi.

Diantaranya Diah Ayu Meiliniasari, Yulanda Praptiwi, Gary Dwi Primastio dan Nawwaf Faruq Adina P. Mereka dibimbing oleh Lidya Amalia R, S.Kom, M.Kom selaku Dosen Pembimbing. Tim ini melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Paradise : Parenting Socialization And Disability Devotion Guna Meningkatkan Keterampilan Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Disabilitas Di Omah Gembira.

- Advertisement -

Tim mahasiswa ini menggelar kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kepada para orang tua yang memiliki anak penyandang difabel. Bertempat di Kantor Kecamatan Kedungkandang, Sabtu (20/8) lalu.

Dalam kegiatan tersebut tim mahasiswa ini mendatangkan seorang dosen yang juga psikolog untuk memberikan materi kepada orang tua. “Kami bekerjasama dengan paguyuban Mutiara Kasih dari Omah Gembira,” ujar Diah Ayu Meiliniasari, selaku ketua tim pengabdian.

Melalui kegiatan pengabdian tim mahasiswa UM ini memberikan solusi bagi orang tua yang memiliki anak disabilitas. Karena tentu banyak kendala dan persoalan yang mereka hadapi selama ini.

Dan begitu kenyataannya. Saat kegiatan penyuluhan, banyak keluhan yang disampaikan orang tua. Seperti cara mengatasi anak tantrum di tempat umum.

Sebagian orang tua ada yang merasa malu. Karena yang pasti anak mereka akan menjadi pusat perhatian saat di area publik. “Disitu pemateri memberikan solusi. Agar orang tua mendapat cara. Misalnya, saat anak sedang tantrum fokus saja pada anak. Tidak perlu memperdulikan sekitarnya,” terang Diah kepada Malang Posco Media.

Menurut mahasiswa asal Nganjuk ini, timnya perlu memberikan ruang untuk diskusi orang tua. Karena anak disabilitas atau difabel berbeda dengan anak pada umumnya. Maka perlu perlakuan yang juga berbeda.

Karena itu pemateri menentukan tema : Melejitkan Potensi Dengan Cinta Tak Bersyarat. Dari tema ini banyak poin yang didapat. Dan diharapkan memberikan banyak pencerahan bagi orang tua dengan segala persoalannya mendampingi anak-anak difabel.

“Kami bersyukur kegiatan ini mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat. Banyak orang tua yang antusias mengikuti. Mereka bersyukur baru kali mendapat materi tentang cara memperlakukan anak-anaknya yang berkebutuhan khusus,” terang Diah.

Berdasar hasil observasi tim mahasiswa menemukan beberapa permasalahan yang dihadapi Omah Gembira. Antara lain rendahnya edukasi mengenai cara pola asuh anak disabilitas, terapi bagi penyandang disabilitas yang belum terlaksana secara merata diseluruh paguyuban, kesulitan ekonomi penyandang disabilitas, kurangnya pemanfaatan teknologi untuk penyelenggaraan kegiatan, pendataan administratif belum terorganisasi dengan baik, tenaga relawan yang belum memiliki pengalaman, kurangnya peningkatan hubungan dengan kementerian sosial, dan minimnya kaderisasi untuk kepengurusan selanjutnya.

Dari permasalahan tersebut, telah didapatkan solusi. Antara lain Sosialisasi Parenting Orang Tua Penyandang Disabilitas, Paguyuban Disability Therapy, Pendampingan Kewirausahaan, Pengembangan Aplikasi D-Care, Pendampingan Administratif, Inspiration Talk (Sharing Hearing dan Upgrading Keterampilan Relawan), Pembinaan Bersama Kementerian Sosial Malang dan Kaderisasi Omah Gembira.

“Tujuan dari sosialisasi dan parenting ini memberikan informasi terhadap orang tua bagaimana cara penanganan yang tepat untuk anak mereka dan mempelajari penanganan penyandang disabilitas sesuai jenis disabilitasnya,” jelas Diah. (adv/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img