Monday, October 6, 2025
spot_img

Tim PKM ITB ASIA Malang Hadirkan Greenhouse Bagi Petani Sedaeng, BROMO

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Dorong Kemandirian dan Produktivitas Kelompok Tani Laksamana Agrobisnis melalui Pelatihan Pembibitan Kentang G0–G1

Malang Posco Media – Suasana pagi di Desa Sedaeng, kawasan lereng Bromo, tampak berbeda dari biasanya. Puluhan petani lokal terlihat antusias mengikuti kegiatan pelatihan pembibitan dan pembenihan bibit kentang G0–G1 yang diselenggarakan oleh Kelompok Tani Laksamana Agrobisnis dengan dukungan penuh dari tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ITB ASIA Malang.


Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Fathurrohman bersama dua anggota tim, Ir. Teguh Widodo dan Dr. Agus Rahman, sebagai bentuk nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam membangun pertanian yang berkelanjutan di kawasan pegunungan.

-Advertisement- HUT


Pelatihan ini tidak sekadar mengajarkan teknik menanam, tetapi juga memperkenalkan inovasi teknologi pertanian melalui penggunaan greenhouse pembibitan kentang. Dalam kesempatan tersebut, tim PKM ITB ASIA Malang menyerahkan satu unit greenhouse modern kepada kelompok tani sebagai fasilitas utama untuk menunjang proses pembenihan bibit.


Greenhouse ini dirancang dengan sistem pengaturan suhu, kelembapan, dan pencahayaan yang terkontrol secara optimal sehingga mampu menciptakan kondisi tumbuh ideal bagi bibit kentang G0–G1. Melalui pelatihan ini, para petani mendapatkan pendampingan teknis mulai dari proses seleksi bibit unggul, perlakuan pra-tanam, rotasi bibit, hingga metode penyimpanan dan pengemasan bibit secara professional, ujar Fathurtohman.

Ngawendi Joni Putra, sebagai Ketua Kelompok Tani Laksamana Agrobisnis menyampaikan bahwa keberadaan greenhouse membawa perubahan besar dalam proses pembibitan.

“Dengan adanya greenhouse, kami bisa membibitkan kentang secara lebih terkontrol. Bibit yang dihasilkan lebih sehat, seragam, dan jumlahnya meningkat signifikan dibandingkan cara konvensional,” ujar Joni dengan penuh semangat.

Dari hasil pengamatan awal, penggunaan greenhouse terbukti mampu meningkatkan hasil bibit sehat hingga 900–950 dari setiap 1.000 tunas, jauh lebih tinggi dibandingkan metode tradisional yang hanya menghasilkan sekitar 650–700 bibit. Peningkatan produktivitas ini secara langsung berdampak pada peningkatan pendapatan petani hingga 20–30 persen per panen.

Selain memberikan keuntungan ekonomi, kegiatan ini juga menciptakan ruang belajar kolaboratif antara petani dan akademisi. Proses pendampingan dilakukan secara interaktif—petani bebas bertanya, berdiskusi, dan mempraktikkan langsung teknik pembibitan di greenhouse. Suasana pelatihan yang hangat dan partisipatif menjadikan kegiatan ini lebih dari sekadar pelatihan teknis, melainkan sarana pemberdayaan yang menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian kelompok tani dalam mengelola pembibitan secara modern.

Disisi lain Joni juga menegaskan bahwa program ini bukan hanya soal peningkatan hasil panen, tetapi juga tentang perubahan pola pikir petani menuju praktik pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kemdiktisaintek dan tim PKM ITB ASIA Malang atas bantuan, pendampingan, dan fasilitas greenhouse yang diberikan. Dukungan ini sangat berarti bagi kami untuk terus berkembang dan mandiri,” ungkapnya.

Program pengabdian yang dijalankan oleh tim PKM ITB ASIA Malang ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat mampu menciptakan dampak langsung bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.

Greenhouse yang kini berdiri di Desa Sedaeng tidak hanya menjadi sarana pembibitan modern, tetapi juga simbol harapan baru bagi petani di lereng Bromo untuk terus menumbuhkan inovasi, meningkatkan kualitas bibit, dan memperkuat kemandirian ekonomi pertanian lokal.(adv/jon)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img