Tuesday, October 14, 2025
spot_img

Tim PKM Polinema Kenalkan Alat Pengupas dan Penyaring Kelapa ke UMKM VCO Blitar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, BLITAR –memperkenalkan inovasi alat pengupas dan penyaring kelapa kepada UMKM VCO CKAL 58 di Kabupaten Blitar. Teknologi tepat guna ini dirancang untuk membantu pelaku usaha rumahan mempercepat proses produksi Virgin Coconut Oil (VCO) sekaligus menjaga higienitas dan mutu produk.

Ketua Tim PKM, Dr. Beauty Anggraheny Ikawanty, ST., MT, menjelaskan pengolahan kelapa selama ini memakan waktu cukup lama, terutama pada tahap pengupasan dan penyaringan.

-Advertisement- HUT
Malang Posco Media
Inovasi alat pengupas dan penyaring kelapa hasil karya Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Malang (Polinema) dipraktikan.

“Kami merancang alat yang sederhana, mudah dirawat, dan sesuai kebutuhan pelaku UMKM dengan bahan food grade. Tujuannya bukan sekadar mempercepat proses, tetapi juga menjaga kualitas VCO yang dihasilkan,” ujarnya.

Tim PKM Polinema yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari Dr. Beauty Anggraheny Ikawanty, ST., MT, Imam Saukani, ST., MT, Ir. Ika Noer Syamsiana, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., Dr. Zakijah Irfin, ST., MT, Lisa Agustriyana, ST., MT, serta Ir. Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT.

Malang Posco Media

Inovasi ini terdiri dari dua perangkat utama, alat pengupas kelapa dengan desain ergonomis yang mempercepat pelepasan batok secara aman. Unit Penyaring VCO yang dilengkapi rangkaian saringan berlapis serta penyedot untuk menghasilkan minyak yang lebih jernih.

Pemilik UMKM VCO CKAL 58, Muhammad Hanafi, menyambut baik dukungan dari tim Polinema. Ia mengakui, alat tersebut sangat membantu proses produksi.

“Dengan alat baru ini, pekerjaan yang biasanya menyita tenaga bisa dikerjakan lebih cepat dan rapi. Prosesnya jadi lebih bersih, dan hasil penyaringan lebih jernih,” tuturnya.

Mereka menegaskan bahwa pendampingan tidak hanya sebatas menyerahkan alat, tetapi juga memastikan proses alih teknologi berjalan optimal.

“Pendampingan bukan hanya soal menyerahkan alat, melainkan memastikan alih teknologi berjalan dan UMKM mampu mengoperasikan, merawat, dan memasarkan produknya dengan lebih baik,” jelas perwakilan tim.

Dari hasil uji coba awal, pelaku UMKM mengaku proses pengupasan dan penyaringan menjadi lebih cepat dan konsisten. Area kerja pun menjadi lebih tertata dan bersih. Tim juga akan melakukan monitoring secara berkala untuk mengevaluasi kualitas produksi, seperti, kejernihan dan aroma VCO, keteraturan pencatatan produksi, dan potensi pengembangan alat seperti improvisasi saringan atau peningkatan komponen

Program ini ditargetkan bisa direplikasi ke UMKM penghasil VCO lain di wilayah sekitar, menyesuaikan kapasitas produksi dan ketersediaan bahan baku.

Virgin Coconut Oil dikenal sebagai minyak nabati dengan kemurnian tinggi tanpa pemanasan tinggi, sehingga banyak diburu pasar kesehatan, kecantikan, hingga kuliner. Dengan efisiensi produksi yang meningkat, UMKM diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk lokal Blitar di pasar yang lebih luas. (aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img