MALANG POSCO MEDIA – Timnas Indonesia U-17 sudah tersingkir. Harapan melaju ke babak 16 sudah pupus. Kesedihan pasti dirasakan punggawa Timnas U-17 yang sudah berjuang keras. Kenyataan yang ada tak sesuai ekspektasi pelatih dan masyarakat Indonesia.
Kegagalan selalu beriringan dengan hujatan, cibiran dan makian. Terhentinya Arkhan Kaka Purwanto di ajang bergengsi Piala Dunia-17 ini pun tak luput dari bullying. Banyak pihak membully timnas dengan beragam komentar. Baik di media sosial maupun dalam ranah-ranah publik lainnya.
Sebagai bangsa yang besar, kekalahan bukanlah akhir. Namun kekalahan harus menjadi pelajaran berharga agar terus belajar, bekerja lebih keras, berlatih lebih mantap lagi. Tak ada waktu berleha-leha. Betapa tim-tim dunia lainnya lebih tangguh dan perkasa dari Indonesia.
Ya, Timnas Indonesia memang sudah berjuang keras di lapangan. Bahkan sebelum pertandingan resmi, mereka juga diboyong ke luar negeri untuk melakukan training center atau apapun namanya. Mereka dilatih secara khusus dengan program yang ketat dan disiplin. Tentu untuk menghasilkan performa timnas yang tangguh dan tak mudah dikalahkan lawan.
Pasca mengikuti gelaran Piala Dunia-17 ini, pasti mental bertanding punggawanya makin matang. Tingginya pressure lawan dan kecepatan serangan lawan dalam pertandingan diharapkan makin mematangkan mental mereka dalam bertanding. Sehingga apa yang dikatakan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, bahwa Timnas U-17 ini nanti dipersiapkan untuk kejuaraan dunia U-20 tak sia-sia.
Tentu, di pundak merekalah nasib Timnas Indonesia ke depan ditentukan. Karena usia mereka masih sangat muda dan akan bisa terus dimantapkan hingga menjadi Timnas Senior. Apapun hasil akhirnya, Indonesia tetap patut berbangga. Karena bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 dan Indonesia pertama kali mengikuti gelaran Piala Dunia, meski U-17.
Kalau Timnas U-17 gagal melaju ke babak 16 besar, efek postifinya Indonesia dikagumi para peserta Piala Dunia-17. Negara-negara lain akhirnya bisa mengakui bahwa Indonesia negara hebat dan profesional dalam menyiapkan gelaran kelas dunia. Kesan dan pengalaman positif negara lain ini penting bagi Indonesia guna makin memantapkan posisi Indonesia di mata dunia.
Harapannya, dengan setelah Piala Dunia U-17 ini, ke depan Indonesia bisa terus bisa lolos Piala Dunia segala usia. Prestasi lolos ke Piala Dunia U-17 ini momen kebangkitan sepakbola di Indonesia. Bahwa masih banyak hal yang harus dibenahi dan dipersiapkan lebih matang dan hebat lagi.
Apa yang sudah dirasa pelatih cukup, faktanya belum cukup untuk membuat Indonesia lolos babak 16 besar Piala Dunia U-17. Menjadi tuan rumah tak bisa dijadikan jaminan bahwa Indonesia akan dianakemaskan. Dalam gelaran FIFA, tak ada perlakukan khusus itu. Piala Dunia adalah gelaran tertinggi yang menggunakan prinsip profesional dan fair play. Timnas U-17, kalian hebat!!(*)