spot_img
Friday, April 25, 2025
spot_img

Tindak Jukir Nakal Agar Tak Nakal

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Lama tak muncul, kasus jukir nakal justru kembali terjadi di Kota Malang. Yang bikin miris, kasus jukir nakal yang menarik ongkos karcis mencekik terjadi di kawasan wisata Kayutangan. Padahal kawasan ini sedang menjadi fokus Pemerintah Kota Malang untuk makin dipercantik dan ditata seindah dan serapi mungkin. Termasuk soal penataan parkirnya.

Maka tak ada pilihan lain, selain menindak tegas oknum jukir nakal yang bisa merusak citra Kota Malang di mata masyarakat dan wisatawan. Apalagi yang memergoki tindakan jukir nakal yang menarik karcis melangit itu adalah Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang sendiri. Maka bukan hanya pembinaan bagi juru parkir saja yang perlu terus dilakukan. Tapi sudah harus ada langkah hukum yang membuat oknum jukir nakal jera.

-Advertisement- HUT

Apalagi kawasan Kayutangan adalah milik Pemkot Malang. Jukir hanya bisa bertugas pada wilayah-wilayah yang diizinkan dan sudah berkoordinasi dengan dinas terkait. Bila sampai membuat aturan dan kawasan khusus parkir di kawasan Kayutangan Heritage, maka itu bukan hanya menyalahi aturan tapi sudah melawan hukum.

Satu oknum jukir nakal yang melakukan tindakan yang menyalahi hukum, maka semua jukir bisa terkena imbasnya. Kalau ongkos parkir ditarik di atas kewajaran, meskipun dengan alasan weekend, maka masyarakat dan wisatawan pun akan kapok datang ke Kayutangan kembali. Citra buruk itu akan terus melekat dan bisa menyebar ke masyarakat yang lain.

Kalau korbannya kritis dan frontal, kasus oknum jukir nakal pasti sudah diunggah ke media sosial. Dan bila sudah masuk medsos, maka kasus ini bisa viral. Satu sisi memang Kayutangan makin viral, tapi sisi buruknya semua jukir di kawasan Kayutangan akan kena imbasnya. Masyarakat bisa menilai semua jukir di kawasan Kayutangan sama semuanya. Padahal faktanya hanya satu oknum yang nakal. Dinas Perhubungan harus bertindak cepat agar kasus ini tak terulang kembali. Langkahnya dengan mengumpulkan semua jukir dan koordinatornya di kawasan yang sudah menjadi jujugan masyarakat dan wisatawan tersebut. Langkah ini perlu dilakukan agar konsep penataan Kayutangan lebih indah, rapi dan menyenangkan tak dikotori ulah oknum jukir nakal.(*)    

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img